DPR Desak Pemerintah Segera Antisipasi Potensi Krisis Energi

photo author
- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 08:20 WIB
 Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.  (ANTARA/HO-KKP)
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (ANTARA/HO-KKP)

JAKARTA, harianmerapi.com- Pemerintah bersama Pertamina diminta melakukan langkah antisipasi terkait potensi krisis energi di beberapa negara. Ini terjadi akibat kenaikan harga komoditas sektor energi.


Permintaan tersebut disampaikan anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto dalam rilis di Jakarta, Sabtu (16/10/2021).

Mulyanto menyebutkan bahwa Singapore LNG Corp (SLNG) dikabarkan tengah menjajaki pembelian kargo gas alam cair (LNG) dari pasar spot (pengiriman segera dilakukan setelah transaksi selesai).

Baca Juga: 4 Orang Tertimbun Material Akibat Gempa Bermagnitudo 4,8 di Denpasar

“Rencana pembelian LNG ini terhitung tidak biasa mengingat Singapura memiliki cadangan energi yang terjaga,” ujarnya.

 

Terkait hal tersebut, Mulyanto meminta Pemerintah memperketat pengawasan distribusi BBM dan LNG agar jangan sampai terjadi penyelundupan ke negara lain sehingga mengancam persediaan BBM yang ada di dalam negeri.

“Harga gas yang melonjak di pasaran internasional, tidak menutup kemungkinan membuat pengusaha melakukan tindakan ambil untung meskipun menyebabkan kuota pasokan gas domestik untuk industri tertentu dan listrik tersedot ekspor," paparnya.

Baca Juga: Wanita Pedagang Pukul Preman Malah Jadi Tersangka, Mabes Polri Mutasi Kapolsek Percut Sei Tuan

Untuk itu, Mulyanto menginginkan agar adanya ketegasan terhadap pihak manapun yang berupaya menyalahgunakan kuota BBM dan LNG ini.

Ia mengingatkan bahwa bila ada isu kelangkaan BBM di suatu daerah perlu untuk segera dievaluasi dan dilancarkan distribusinya agar kasus tersebut tidak merembet ke wilayah lain.

“Kita perlu langkah-langkah antisipatif dalam melakukan mitigasi risiko krisis energi," tegas Mulyanto.

 Baca Juga: KPK Kembali Lakukan OTT di Sumatera Selatan

Sebagaimana diwartakan, Badan Energi Internasional (IEA) pada Kamis (14/10) mengemukakan bahwa potensi energi global diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak sebesar 500.000 barel per hari (bph) dan dapat memicu inflasi serta memperlambat pemulihan dunia dari pandemi COVID-19.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X