Persulit pelaku usaha, PKL minta kelangkaan Elpiji 3 kilogram segera ditiuntaskan

photo author
- Senin, 23 September 2024 | 18:25 WIB
Pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG di Jakarta.  (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG di Jakarta. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

HARIAN MERAPI - Paguyuban Perdagangan Kaki Lima (PKL) Sukoharjo meminta permasalahan kelangkaan elpiji 3 kilogram segera diselesaikan.

Sebab kondisi yang terjadi sekarang semakin parah dimana masyarakat kecil sulit memenuhi gas bersubsidi untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha.

Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) se-Kabupaten Sukoharjo Joko Cahyono, Senin (23/9) mengatakan, Paguyuban PKL Sukoharjo mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 Kilogram sejak lama sekitar dua bulan lebih. Keluhan bahkan sudah disampaikan secara resmi kepada Pemkab Sukoharjo, agen dan pangkalan gas.

Pedagang mengeluhkan sulit mendapat elpiji 3 kilogram untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha. Kesulitan bahkan sudah dirasakan PKL tidak hanya mendapat barang saja, tapi juga kenaikan harga.

Baca Juga: Pilkada Salatiga 2024, Robby-Nina Nomor Urut 1, Juan Rama-Sri Wahyuni Nomor 2 dan Sinoeng-Budi Nomor 3

Kondisi tersebut membuat pedagang mengeluh karena mengganggu usaha yang dijalankan. Terlebih lagi ada dugaan, kelangkaan gas karena faktor pemainan.

"Ada permainan apa ini. Katanya kuota elpiji 3 kilogram sudah ditambah. Dicek ke agen katanya barang ada dan langsung habis. Tapi pedagang sendiri yang selalu pihak yang berhak menggunakan gas bersubsidi sulit dapat barang bahkan sering tidak dapat barang karena stok di pengecer kosong," ujarnya.

Joko menegaskan, sebagai Ketua Paguyuban PKL Sukoharjo sering mendapat keluhan pedagang terkait elpiji 3 kilogram. Sebab banyak pedagang tidak mendapat gas untuk usaha.

"Banyak pedagang kami ini berjualan makanan dan minuman yang setiap hari butuh elpiji 3 kilogram minimal satu atau dua tabung. Tapi karena sering barang di pengecer kosong maka pedagang terpaksa tidak jualan. Belum lagi pedagang ini harus memenuhi kebutuhan gas untuk memasak di rumah atau kebutuhan rumah tangga," lanjutnya.

Baca Juga: Minibus Hantam Toko, Kaca Hancur, Tiga Kendaraan Rusak, Diduga Ini Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di Wates Kulon Progo

Paguyuban PKL Sukoharjo meminta kepada Pemkab Sukoharjo dan pihak terkait untuk memprioritaskan pedagang kecil menggunakan elpiji 3 kilogram. Sebab gas tersebut memang khusus untuk masyarakat miskin termasuk pedagang kecil.

"Pedagang kami sudah tertib mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke pangkalan. Saat beli elpiji 3 kilogram juga tertib membawa KTP. Tapi barang sering kosong dan terpaksa rebutan," lanjutnya.

Joko menambahkan, Pemkab Sukoharjo dalam hal ini sudah memberikan perhatian kepada pedagang kecil. Sudah dua kali pedagang kecil dikumpulkan untuk dibantu sosialisasi dan edukasi terkait distribusi elpiji 3 kilogram. Pertama di lantai 10 Gedung Menara Wijaya Pemkab Sukoharjo. Sedangkan kedua pertemuan digelar di wilayah Kecamatan Gatak.

"Informasinya akan ada lagi penambahan kuota elpiji 3 Kilogram di Kabupaten Sukoharjo. Permintaan pedagang agar gas bersubsidi tersebut tepat sasaran distribusi dan penggunaanya. Jangan begitu datang langsung stok habis entah kemana," lanjutnya.

Baca Juga: Mendapat nomor urut 2, begini harapan pasangan Harda Kiswaya-Danang Maharsa di Pilkada Sleman 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X