Warga Sukoharjo Kesulitan Elpiji 3 Kilogram, Pengecer Jadi Sasaran Kemarahan

photo author
- Sabtu, 31 Agustus 2024 | 14:19 WIB
Ilustrasi tumpukan tabung gas elpiji.  (pertamina.com)
Ilustrasi tumpukan tabung gas elpiji. (pertamina.com)


HARIAN MERAPI-Pangkalan dan pengecer elpiji 3 kilogram jadi sasaran kemarahan warga karena mengalami kesulitan membeli gas bersubsidi. Sebab stok barang yang ada kosong. Kalaupun ada langsung habis terjual. PT Pertamina diminta kembali menstabilkan pengiriman seperti semula.

Pengecer sekaligus pedagang warung kelontong di wilayah Kecamatan Kartasura Supriyadi, Sabtu (31/8) mengatakan, sudah sejak satu Minggu terakhir menjadi sasaran kemarahan warga yang mengalami kesulitan membeli elpiji 3 kilogram. Masalah terjadi karena stok barang habis akibat pengiriman gas dari agen ke pangkalan berkurang.

Warga yang sulit mendapat barang melampiaskan kekesalan kepada pengecer atau pedagang. Sebab elpiji 3 kilogram tersebut merupakan kebutuhan pokok yang harus ada untuk memasak di rumah.
"Warga atau pembeli ini tahunya bisa membeli dengan mudah elpiji 3 kilogram seperti biasa. Padahal kondisi sekarang sangat sulit dan mereka melampiaskan kemarahan kepada pedagang atau pengecer. Tidak hanya saya saja tapi yang lain juga," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo 1 September 2024: mungkin akan bertemu dengan seseorang yang pernah dikenal sebelumnya, seseorang di masa lalu

Supriyadi mengatakan, sudah menjelaskan kepada warga atau pembeli mengenai kondisi yang terjadi sekarang. Sebab elpiji 3 kilogram sulit didapat karena dari agen dan pangkalan mengurangi barang.

"Jadi bukan karena pengecer atau pedagang yang menentukan apalagi ada kabar kami menimbun. Gas yang ada pasti langsung habis dibeli warga. Apalagi tetangga sekitar warung yang minta diprioritaskan dapat barang," lanjutnya.

Supriyadi mengatakan, biasanya mendapat barang sebanyak 20 tabung elpiji 3 kilogram dengan mudah. Selanjutnya gas dijual ke masyarakat. Namun sejak satu Minggu terakhir mengalami kesulitan dan barang yang didapat tinggal separuhnya saja atau 10 tabung.
"Kami minta PT Pertamina mengembalikan kondisi seperti semula pengiriman tetap sama. Jangan dikurangi karena kebutuhan warga banyak," lanjutnya.

Pangkalan elpiji Kartasura Cecep Supriyatna mengatakan, distribusi gas dari agen memang mengalami masalah pengiriman. Sebab saat hari libur atau tanggal merah tidak ada pengiriman seperti semula. Selain itu elpiji 3 kilogram juga disesuaikan dengan jumlah Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga atau konsumen yang sudah didata dan dilaporkan dari pangkalan ke agen dan diteruskan ke PT Pertamina.

Baca Juga: Keuntungan mungkin saja diperoleh, simak peruntungan Shio Tikus sepekan mulai Minggu 1 September 2024

"Dulu pada saat ada kebijakan dari PT Permina untuk mendata warga pengguna elpiji 3 kilogram dengan menggunakan KTP banyak warga yang enggan mengikuti pendataan," ujarnya.
Cecep mengatakan, saat warga atau pembeli datang sudah meminta mereka melaporkan data KTP untuk dilakukan pendataan ke PT Pertamina. "Beberapa warga atau pembeli akhirnya bersedia didata menggunakan KTP dengan harapan bisa mendapatkan elpiji 3 kilogram," lanjutnya.

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo meminta kepada Satgas Pangan turun melakukan pengecekan distribusi elpiji 3 kilogram dipasaran. Langkah tersebut diambil untuk memastikan sistem perdagangan gas bersubsidi sudah tepat. Selain itu, keberadaan aparat keamanan juga turut membantu mengatasi meminimalisir pelanggaran.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, Satgas Pangan yang didalamnya ada unsur aparat penegak hukum memiliki peran besar dalam membantu pengawasan sistem perdagangan barang bersubsidi seperti elpiji 3 kilogram. Sebab gas tersebut diperdagangkan khusus untuk masyarakat miskin. Hal itu sesuai dengan aturan berlaku kebijakan dari pemerintah pusat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X