Masyarakat kesulitan barang, Diskopumdag Sukoharjo ajukan tambahan fakultatif elpiji 3 kilogram

photo author
- Selasa, 27 Agustus 2024 | 11:30 WIB
Ilustrasi tumpukan tabung gas elpiji. Gunungkidul minta kenaikan kuota jelang Lebaran,Gas LPG 3  KG harus membawa KTP. (pertamina.com)
Ilustrasi tumpukan tabung gas elpiji. Gunungkidul minta kenaikan kuota jelang Lebaran,Gas LPG 3 KG harus membawa KTP. (pertamina.com)


HARIAN MERAPI - Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo mengalami kesulitan mendapat elpiji 3 kilogram baik untuk konsumsi rumah tangga dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sejak beberapa pekan terakhir. Pemkab Sukoharjo berusaha melakukan penanganan dengan melibatkan PT Pertamina dan Hiswana Migas.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Selasa (27/8) mengatakan, berdasarkan data diketahui kuota elpiji 3 kilogram Kabupaten Sukoharjo tahun 2023 sebanyak 35.612 matrix ton (MT) atau 11.870.679 tabung. Sedangkan penyaluran 11.869.510 tabung. Tahun 2024 kuota 35.915 matrix ton (MT) atau 11.971.666 tabung. Penyaluran sampai saat ini sebanyak 6.919.480 tabung atau 57,80 persen dari kuota tahun 2024 yang dimiliki.

Kuota elpiji 3 kilogram bulan Agustus 2024 selama 26 hari kerja. Rinciannya, reguler 1.022.200 tabung terhitung 1-31 Agustus 2024. Pemkab Sukoharjo pada bulan Agustus 2024 ini mengajukan penambahan elpiji 3 kilogram fakultatif 1 sebanyak 11.320 tabung dan sudah tersalurkan. Sedangkan penambahan fakultatif 2 sebanyak 11.320 tabung masih dalam pengajuan.

Baca Juga: Maju Pilkada 2024,  Etik-Sapto daftar ke KPU 29 Agustus

Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan pemetaan permasalahan terkait elpiji 3 kilogram yang sulit didapat masyarakat. Penyebabnya, Pertama karena adanya kebijakan dari PT Pertamina bahwa pada hari libur atau tanggal merah tidak ada penyaluran elpiji 3 kilogram dari penyalur agen ke sub penyaluran pangkalan.

Kedua, berlakunya aturan pembelian elpiji 3 kilogram dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga ada sebagian masyarakat yang belum mau didaftar saat awal program ini dijalankan menjadi kesulitan saat program tersebut mulai berlaku, Ketiga, adanya kebijakan dari PT Pertamina tentang penjualan elpiji 3 kilogram sebesar 90 persen langsung ke konsumen dan 10 persen kepada pengecer sejak 1 Juli 2024.

Keempat, penyebabnya yang awalnya berlaku aturan 60 persen konsumen langsung 40 persen pengecer berakibat banyak pengecer menjadi kekurangan pasokan. Hal ini juga berpengaruh kepada masyarakat yang selama ini melakukan pembelian di pengecer menjadi kesulitan memperoleh elpiji 3 kilogram.

Baca Juga: Semarakkan mancing bersama maupun pengajian dengan Lapak UMKM, sayur dan jajanan jadul diborong konsumen

 

Sedangkan untuk pembelian di pangkalan berlaku pembelian dengan KTP atau pangkalan mengutamakan konsumen yang telah terdaftar. Kelima, meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan elpiji 3 kilogram seiring adanya perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia serta banyaknya warga masyarakat yang saat ini sedang hajatan.

"Masyarakat baik warga atau rumah tangga dan pelaku UMKM mengalami kesulitan mendapat elpiji 3 kilogram. Keluhan itu sudah kami terima dan kami lakukan langkah penanganan," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo melakukan langkah penanganan, Pertama pada tanggal 14 Agustus 2024 telah mengajukan surat kepada PT Pertamina untuk dilakukan pemindahan alokasi penyaluran saat ada hari libur atau tanggal merah seperti 17 Agustus 2024. Hal ini telah terlaksana dengan tersalurkan sebanyak 11.320 tabung mulai dari Senin 19 Agustus 2024 sampai dengan hari Sabtu 24 Agustus 2024.

Kedua, memperhatikan situasi di masyarakat saat ini agar kebutuhan masyarakat terhadap elpiji 3 kilogram terpenuhi maka Diskopumdag Sukoharjo kembali mengajukan penambahan fakultatif elpiji 3 kilogram kepada PT Pertamina sebesar 11.320 tabung. Surat pengajuan sudah disampaikan tertanggal 26 Agustus 2024. Ketiga, Diskopumdag Sukoharjo bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas akan melaksanakan pemantauan langsung ke SPBE, agen dan pangkalan untuk mencegah adanya kebocoran penyaluran elpiji 3 kilogram.

Baca Juga: Intelektualitas Insan Kampus

Warga Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Mulyono mengatakan, sudah mengalami kesulitan mendapat elpiji 3 kilogram sejak akhir Juli atau awal Agustus lalu. Barang yang biasa mudah didapat di pengecer justru menjadi sulit. Kalaupun ada harganya sudah mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 21.000 per tabung menjadi Rp 24.000 per tabung.

"Sulit cari barang. Harus persen dulu ke pengecer itupun tunggu dua atau tiga hari baru dapat. Padahal kebutuhan elpiji 3 kilogram setiap hari digunakan memasak di rumah," ujarnya.

Pelaku UMKM Kartasura Sri Asih mengatakan, elpiji 3 kilogram sulit didapat membuat usaha warung makan mengalami kesulitan. Sebab setiap hari minimal menghabiskan dua tabung gas bersubsidi.

"Barang sulit didapat. Terpaksa harus menitipkan tabung kosong ke pengecer langganan supaya bisa dapat elpiji 3 kilogram. Satu tabung lagi yang masih isi gas dipakai memasang jualan di warung," ujarnya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X