Siswa SMP di Gunungkidul bawa kondom, buat apa ?

photo author
- Rabu, 19 Oktober 2022 | 09:30 WIB
Ilustrasi (Antara)
Ilustrasi (Antara)


SUNGGUH miris, siswa SMP ketahuan membawa alat kontrasepsi berupa kondom. Itu terungkap ketika digelar razia siswa mbolos pada jam-jam pelajaran di Gunungkidul beberapa hari lalu.


Belasan siswa terjaring razia yang digelar jajaran Polsek Ngawen Polres Gunungkidul. Mereka juga kedapatan nongkrong pada jam-jam pelajaran. Pelajar yang terjaring razia umumnya duduk di bangku SMP dan SMK di wilayah Ngawen.

Untuk apa siswa SMP bawa kondom ? Sudah sedemikian rusakkah akhlak pelajar kita ? Memang kasus itu tidak bisa digeneralisasi, namun setidaknya bisa memberi gambaran betapa kenakalan siswa sudah sangat mengkhawatirkan. Apakah hal semacam itu akan dibiarkan ?

Baca Juga: PSSI sebut regulasi pengamanan pertandingan sepak bola akan dituangkan dalam Peraturan Kapolri

Untuk itulah razia yang digelar jajaran Polsek Ngawen patut diapresiasi. Mereka yang terjaring razia memang tidak lantas dihukum, melainkan hanya diamankan untuk kemudian dibina. Yang jelas, orangtua mereka harus tahu bahwa anaknya membolos dan ngeluyur pada jam-jam pelajaran. Sebab, boleh jadi, orangtua tahunya anak belajar di sekolah.

Meski tidak ditemukan narkoba maupun senjata, namun dengan kedapatan membawa kondom, berarti sudah lampu merah bagi pelajar. Kasus ini tak boleh berhenti sampai di situ, melainkan harus ditelusuri untuk apa membawa alat kontrasepsi, akan digunakan di mana, dengan siapa dan seterusnya.

Jangan-jangan siswa tersebut punya jaringan atau teman yang merupakan komunitas seks bebas. Polisi harus melacaknya. Lebih dari itu, orangtua mereka juga harus dibina, sebab, kelakuan anak tak bisa dilepaskan dari kelakuan orangtua.

Baca Juga: Guru dan orang tua harus waspada, faham intoleransi mulai masuk ke kalangan pelajar

Anak-anak yang berasal dari keluarga broken home, biasanya lebih rentan terjerumus ke hal-hal negatif, meski tidak mutlak. Karena itu pembinaan harus melibatkan banyak pihak. Bukan hanya polisi, tapi juga orangtua, tokoh masyarakat, tokoh agama maupun guru BP di sekolah. Kalau anak-anak saja sudah terjerumus kehidupan seks bebas, bagaimana dewasa kelak.

Generasi muda harus diselamatkan, apalagi di tengah lingkungan yang tidak sehat, pengaruh hedonisme dan sebagainya. Polisi hendaknya tidak kendur untuk terus menggelar razia pelajar. Pencegahan tentu lebih diutamakan ketimbang tindakan penghukuman.

Semua harus diarahkan pada aspek edukatif atau mendidik. Mumpung belum terlambat, anak-anak harus diselamatkan dari segala pengaruh buruk.

Baca Juga: Modus penimbunan BBM bersubsidi di Bantul, modifikasi tangki mobil mampu menampung 500 liter solar sekali isi

Lebih dari itu, orangtua juga perlu dibina, kalau perlu diberi sanksi sosial agar mereka tidak abai terhadap anak-anaknya. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X