Awas tipuan dukun palsu, perempuan harus hati-hati

photo author
- Senin, 12 September 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi (dok harian merapi)
Ilustrasi (dok harian merapi)

BEBERAPA hari lalu jajaran Polda Jateng melakukan gelar perkara kasus pencabulan yang terjadi di tiga kabupaten, yakni Batang, Pekalongan dan Banjarnegara.

Modus dan pelakunya berbeda-beda, ada yang pelakunya guru, dukun cabul hingga pengasuh pesantren.

Mereka berhasil diringkus polisi dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Di Pekalongan, polisi berhasil menangkap Afrizal (27), warga asal Riau yang berhasil memperdaya korbannya melalui kontak di media sosial.

Baca Juga: Peruntungan Shio Ular Selasa 13 September 2022, bukan waktu yang tepat untuk mempresentasikan ide-ide baru

Dalam aksinya, Arfrizal memasang foto seorang ibu yang diaku sebagai dirinya. Ia mengaku sebagai orang pintar yang pandai mengobati.

Anehnya, ada saja korban yang percaya, padahal ritualnya sangat menjijikkan dan tidak masuk akal. Seorang ibu di Pekalongan diminta merekam adegan cabul dengan dua anaknya dengan maksud menghilangkan aura hitam.

Tak hanya itu, korban juga diminta memotong ujung puting payudaranya. Gilanya, itupun dituruti korban hanya demi memenuhi ritual pengobatan yang dilakuakn Afrizal.

Baca Juga: Kasus pencurian brankas selebgram Dara Arafah, polisi tetapkan ART dan kekasihnya jadi tersangka

Apa yang terjadi kemudian ? Rekaman gila-gilaan itu justru digunakan pelaku untuk memeras. Korban sudah menyerahkan uang hingga sekitar Rp 40 juta karena diancam bila tak memberi videonya akan disebar ke mana-mana.

Dari situlah korban baru tersadar bahwa Afrizal adalah seorang penjahat. Baru sadar pula bahwa ia bukanlah orang pintar yang bisa mengobati berbagai macam penyakit.

Kasus ini telah ditangani polisi, sementara korban hanya menyesali mengapa percaya dengan Afrizal yang ternyata seorang penjahat. Secara akal sehat sebenarnya permintaan Afrizal sangat aneh dan tidak logis.

Baca Juga: Lowongan kerja di Nasmoco Majapahit Semarang, datang dan ikuti interview

Bagaimana mungkin mengobati seseorang dengan melakukan memotong pucuk puting dan harus berhubungan badan dengan anaknya ?

Lebih fatal lagi, permintaan gila itu dituruti korban. Padahal, sama sekali tidak ada pengaruh apapun dengan pengobatan, sebab yang terjadi adalah penipuan dan pemerasan. Kasus ini sekaligus menunjukkan bahwa literasi sebagian masyarakat terkait dengan masalah kesehatan dan agama masih sangat kurang.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Dukun Palsu Gunakan Jenglot Palsu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X