BANYAK cara dilakukan penjahat demi mendapat keuntungan. Ada yang berpura-pura atau menyamar sebagai wartawan, lengkap dengan ID card serta rompi bertuliskan pers. Modusnya, pelaku mendatangi rumah warga. Bila ada penghuninya, pelaku berpura –pura akan wawancara atau mencari berita, sebaliknya bila tidak ada penghuninya, pelaku langsung ngembat barang berharga di tempat itu.
Itulah yang dilakukan JB (35), warga Jawa Barat yang tinggal di Sedayu Bantul. Ia beraksi sendirian dengan sasaran rumah kosong. Tapi kali ini aksinya ketahuan warga sehingga langsung dibekuk dan diserahkan ke polisi. Peristiwanya sekitar sepekan lalu, JB mendatangi rumah kosong di kawasan Maguwoharjo Sleman.
Apesnya, saat berada di dalam rumah ada warga yang kebetulan melintas dan melihatnya. Sontak warga berteriak maling dan dalam waktu singkat JB dibekuk dan diserahkan ke polisi. Namun karena yang bersangkutan berusaha melarikan diri, polisi menembaknya.
Saat kepergok, JB tak mengaku sebagai wartawan karena sudah kehilangan cara. Ia mengaku sebagai wartawan hanya ketika bertemu dengan penghuni rumah. Entahlah bagaimana JB dalam beraksi pura-pura wawancara segala.
Diduga kuat JB adalah anggota komplotan pencuri dari Jawa Barat. Namun dalam beraksi ia lebih banyak sendirian. Menghadapi pencuri semacam ini masyarakat tentu harus waspada. Apalagi, ia mengaku-aku sebagai wartawan. Penampilannya pun mungkin meyakinkan sehingga bila warga lengah, bisa jadi sasaran.
Wartawan dalam menjalankan tugasnya, yakni mencari berita, selalu dibekali kartu pers. Nah, kartu yang dipegang JB kemungkinan palsu atau asal-asalan. Ia mengaku dari media FBI. Mana ada media FBI. Jika masyarakat mendapati orang yang mengaku-aku sebagai wartawan, sebaiknya langsung dicek kantornya, kalau perlu langsung mengubungi organisasis pers, sepert i PWI maupun Dewan Pers untuk mencek benar tidaknya orang tersebut wartawan.