MENJELANG Ramadan, aksi klitih marak lagi di Sleman. Korbannya bocah usia 16 tahun warga Sleman. Ia dibacok saat melintas di simpang lima kawasan Bogem Minggu sekitar pukul 03.30. Korban mengalami luka di bagian tangan kirinya kemudian dibawa ke rumah sakit.
Saat itu korban naik motor sendirian, tiba-tiba berbapasan dengan pelaku yang menggunakan dua sepeda motor.
Tanpa sebab jelas, pelaku mengejar korban dan langsung membacoknya, setelah itu kabur. Sejauh ini polisi masih mengejar pelaku pembacokan.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Gunakan Mobil Patroli Angkut Minyak Goreng Curah
Melihat modusnya, pelaku adalah klitih yang sengaja mencelakai orang lain tanpa alasan jelas. Untung korban bisa diselamatkan meski mengalami luka di bagian tangan.
Benarkah korban tidak mengenali pelaku ? Korban masih dalam pemeriksaan. Pertanyaan lainnya, mengapa korban pada pukul 03.30 masih berada di jalan ? Untuk keperluan apa ? Kiranya masih perlu ditelusuri. Sebab, pada jam seperti itu, umumnya remaja sudah berada di rumah.
Apalagi, kejahatan jalanan sering terjadi pada jam-jam sepi selepas tengah malam. Anak-anak keluar pada jam seperti itu tentu sangat membahayakan, karena mereka bisa menjadi sasaran klitih. Ya, klitih mencari sasaran acak, tak mengenal umur, karena bagi mereka yang penting mencelakai orang lain.
Baca Juga: Tiket Tambahan untuk Konser Justin Bieber akan Dibuka Sabtu 2 April 2022
Meski aparat gencar menggelar razia, aksi klitih terus saja terjadi, tanpa bisa dicegah. Tentu ini menjadi PR bagi polisi, apalagi mendekati bulan Ramadan ini yang dikenal sebagai bulan penuh berkah dan ampunan.
Selayaknya bulan suci ini tidak dikotori dengan aksi kejahatan, termasuk klitih. Diharapkan di bulan Ramadan nanti, kalaupun tak bisa hilang seratus persen, paling tidak aksi klitih dapat diminimalisasi.
Kita mendukung penuh tindakan aparat kepolisian untuk memberantas segala bentuk kejahatan jalanan, termasuk klitih. Untuk keperluan itu, kita butuh partisipasi masyarakat, antara lain memberi informasi kepada polisi menyangkut terjadinya gangguan kamtibmas.
Baca Juga: PSS Sleman Selamat dari Degradasi Usai Kalahkan Persija Jakarta di Liga 1
Dalam tahap tertentu kita juga mendukung kebijakan tembak di tempat terhadap pelaku klitih bila aksinya sudah kelewatan, misalnya mengancam keselamatan orang lain.
Namun tindakan petugas yang melakukan tembak di tempat harus terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Bagaimanapun kita berharap jalanan Yogya aman dari klitih, apalagi menjelang Ramadan ini. Selain fokus memberantas penyakit masyarakat, polisi juga harus menuntaskan perburuan terhadap klitih. (Hudono)