WARGA Budegan II Kalurahan Piyaman Kapanewaon Wonosari Gunungkidul baru-baru ini dihebohkan dengan kemunculan binatang buas yang diduga macan loreng (Pantera tigris).
Dua warga mengaku sempat melihat penampakan binatang tersebut saat mencari rumput. Namun benarkah binatang yang mereka lihat macan loreng, masih perlu diselidiki.
Namun setidaknya sudah ada antisipasi dari BKSDA Gunungkidul terkait laporan warga yang melihat binatang buas yang diduga macan loreng.
Baca Juga: Parangkusumo Fashion Week, jadi ajang Kabupaten Bantul menuju kota kreatif dunia
BKSDA juga perlu melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat, agar bila binatang buas itu masuk perkampungan, bisa segera diantisipasi. Lebih penting lagi, jangan sampai ada korban jiwa.
Cerita soal macan loreng yang turun gunung, nampaknya bukan sekali ini terjadi. Namun pembuktiannya cukup sulit, karena warga mengaku hanya melihat saja tanpa memfoto misalnya, sehingga boleh jadi salah lihat.
Misalnya kucing besar dikira macan. Karena itu, gagasan untuk memasang kamera di sekitar lokasi merupakan gagasan yang bagus, sehingga bisa dipastikan binatang apa yang masuk area ladang penduduk.
Biasanya, dalam beberapa kasus di Gunungkidul, ternak menjadi santapan binatang buas. Namun penduduk menduga binatang yang menyantap ternak mereka bukanlah macan, namun binatang buas sejenis serigala. Kasus seperti ini sudah sering terjadi di wilayah Gunungkidul. Biasanya ternak mereka hanya dihisap darahnya, sedang tubuhnya ditinggalkan pemangsa.
Sejauh ini tidak ada cerita binatang yang memangsa ternak penduduk menerkam manusia. Hampir bisa dipastikan binatang tersebut bukan macan atau sejenisnya. Penduduk sering menyebutnya dengan istilah grandong, karena hanya mengisap darah tanpa memakan dagingnya.
Kembali soal laporan warga yang melihat macan loreng, tentu harus didalami. Jangan sampai ada kejadian binatang tersebut menerkam manusia. Jejak kaki yang ditemukan warga di sekitar lokasi juga perlu dipelajari apakah identik dengan jejak macan loreng, atau jejak kucing hutan. Segala kemungkinan tak boleh diabaikan, apalagi menyangkut keselamatan manusia.
Baca Juga: Ganjar sebut PDI Perjuangan pilih nomor urut tiga: Menang hattrick, tetap metal
Biasanya, binatang buas akan turun ke permukiman ketika habitat mereka terusik, kehabisan makanan dan sebagainya. Pertanyaannya, benarkah hutan di Gunungkdidul masih ada macan maupun harimau ?
Kiranya perlu kajian dan penelitian dari para ahli terutama kalangan perguruan tinggi. Jangan sampai berita soal binatang buas ini hoaks sehingga meresahkan masyarakat. (Hudono)