cermin

Pengguna jalan mau menangnya sendiri, ini akibatnya

Rabu, 23 November 2022 | 10:00 WIB
Jalan Yogyakarta-Wonosari, tempat di Piyungan ambles. ANTARA/HO-Instagram polres.gunungkidul (ANTARA/HO-Instagram polres.gunungkidul)



TAK gampang menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Tak sedikit pengguna jalan yang mau menangnya sendiri, tanpa mempedulikan kepentingan orang lain. Main terobos dan curi jalan dianggap hal yang biasa.

Inilah pemandangan yang terekam di kawasan longsor Jalan Wonosari-Yogyakarta, tepatnya di Dusun Plesedan Srimartani Piyungan Bantul yang memberlakukan sistem buka tutup. Dalam video yang sempat viral di media sosial, marak mobil yang menerobos kemacetan dan tak mematuhi sistem buka tutup hingga dipaksa mundur oleh kendaraan yang berlawanan arah.

Video tersebut telah dilihat puluhan ribu views dengan ribuan komentar dan like. Sebenarnya ini menunjukkan betapa masih ada anggota masyarakat yang tidak sabar, mau menangnya sendiri sehingga menerobos jalur yang bukan haknya.

Baca Juga: 17 lukisan karya SBY menarik perhatian pengunjung PSLI 2022, ini karyanya

Alhasil, pelanggar ini dipaksa mundur oleh kendaraan yang berlawanan arah. Mestinya, karena diberlakukan sistem buka tutup, kendaraan harus antre untuk bisa lewat di jalur yang sedang diperbaiki akibat longsor.

Lagi-lagi ini juga menunjukkan masih rendahnya kesadaran warga dalam berlalu lintas. Padahal, mereka yang menerobos jalur, belum tentu juga sedang ada keperluan mendadak. Seperti terekam dalam video yang viral, sebuah mobil harus mundur teratur ketika menerobos jalur karena dipaksa oleh sebuah bus dari lawan arah.

Jika ngeyel, tentu akibatnya sangat fatal dan bisa saja bus tersebut menabrak mobil yang menyerobot jalurnya. Pengemudi mobil tentu berpikir ulang kalau harus berhadapan dengan bus besar yang jauh lebih kuat, apalagi sadar dirinya melanggar jalur. Pengemudi tersebut juga tak mau menaati instruksi dari petugas pengatur jalan.

Baca Juga: Hadapi Slovakia, Timnas U-20 datangkan dua pemain Belanda, ini mereka

Untungnya tidak terjadi kecelakaan sehingga lalu lintas tetap dapat dikendalikan. Dari contoh di atas, nampak bahwa membangun kesadaran masyarakat untuk patuh pada aturan lalu lintas, tidaklah mudah, melainkan butuh proses panjang.

Karena itulah diperlukan mekanisme penjatuhan sanksi agar aturan ditegakkan. Terlepas mereka patuh karena terpaksa atau karena kesadaran, yang penting aturan dijalankan terlebih dulu, demi keselamatan bersama.

Bisa dibayangkan bila pengemudi mobil ngeyel tak mau mundur ketika dipaksa oleh pengemudi bus, maka bakal terjadi kecelakaan hebat, di sekitar lokasi longsor banyak jurang. Kesadaran berlalu lintas seharusnya menjadi kebutuhan masyarakat, karena pada akhirnya akan bersentuhan dengan keselamatan nyawa. (Hudono)

 

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB