mimbar

Pelestarian nilai ibadah Ramadhan, di antaranya kerendahan hati dan tidak mudah berbuat dosa

Kamis, 27 April 2023 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Pelestarian nilai ibadah Ramadhan, sala satunya adalah kerendahan hati dan tidak mudah berbuat dosa

Ramadhan yang baru saja kita tinggalkan merupakan bulan yang sangat agung dan berlimpah keberkahan (syahrul adzim mubarak), sehingga bulan Ramadhan dikenal juga sebagai syahrul maghfirah (bulan ampunan).

Di bulan Ramadhan inilah Allah SWT berkenan memberikan maghfirah-Nya dengan sangat murah kepada para hamba-Nya yang mau bertaubat.

Baca Juga: Dawet hitam khas Purworejo, rasanya khas dan unik, banyak diburu pemudik, cobalah

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali Imran; 3:133-134).

Setelah bulan Ramadhan meninggalkan kita, bukan berarti berakhir sudah suasana penuh ktakwaan kepada Allah SWT.

Seseorang justru diminta untuk dapat melestarikan keberhasilan ibadah Ramadhan itu pada sebelas bulan berikutnya.

Lantas apa yang harus diperbuat pasca Ramadhan yang penuh keberkahan ini?

Sekurang-kurangnya ada enam nilai ibadah yang harus senantiasa dilestarikan pasca Ramadhan; yakni:

Pertama, kerendahan hati, yakni selalu bersikap tenang, sederhana, dan sungguh-sungguh menjauhi kesombongan.

Baca Juga: Waspada, obat penurun berat badan bisa menyebabkan rambut rontok, berikut penjelasannya

Firman Allah SWT: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan; 25:63).

Juga sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebsar zarrah.”

Kedua, tidak mudah berbuat dosa, yakni jangan sampai termasuk orang-orang yang bangga berbuat dosa dan kesalahan.

Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.” (QS. Al-A’raf; 7:40).

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB