HARIAN MERAPI - Pelestarian nilai ibadah Ramadhan, sala satunya adalah kerendahan hati dan tidak mudah berbuat dosa
Ramadhan yang baru saja kita tinggalkan merupakan bulan yang sangat agung dan berlimpah keberkahan (syahrul adzim mubarak), sehingga bulan Ramadhan dikenal juga sebagai syahrul maghfirah (bulan ampunan).
Di bulan Ramadhan inilah Allah SWT berkenan memberikan maghfirah-Nya dengan sangat murah kepada para hamba-Nya yang mau bertaubat.
Baca Juga: Dawet hitam khas Purworejo, rasanya khas dan unik, banyak diburu pemudik, cobalah
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali Imran; 3:133-134).
Setelah bulan Ramadhan meninggalkan kita, bukan berarti berakhir sudah suasana penuh ktakwaan kepada Allah SWT.
Seseorang justru diminta untuk dapat melestarikan keberhasilan ibadah Ramadhan itu pada sebelas bulan berikutnya.
Lantas apa yang harus diperbuat pasca Ramadhan yang penuh keberkahan ini?
Sekurang-kurangnya ada enam nilai ibadah yang harus senantiasa dilestarikan pasca Ramadhan; yakni:
Pertama, kerendahan hati, yakni selalu bersikap tenang, sederhana, dan sungguh-sungguh menjauhi kesombongan.
Baca Juga: Waspada, obat penurun berat badan bisa menyebabkan rambut rontok, berikut penjelasannya
Firman Allah SWT: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan; 25:63).
Juga sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebsar zarrah.”
Kedua, tidak mudah berbuat dosa, yakni jangan sampai termasuk orang-orang yang bangga berbuat dosa dan kesalahan.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.” (QS. Al-A’raf; 7:40).