INI peringatan keras bagi pegawai atau petugas konter HP, agar lebih berhati-hati ketika diminta transfer uang ke konsumen. Konsumen berjanji akan mentransfer balik dengan jumlah tertentu ke rekening pemilik toko, namun ternyata palsu.
Itulah modus yang dilancarkan seorang pria YF, yang mengaku sebagai karyawan swasta asal Gunungsitoli Sumatera Utara. Beberapa hari lalu ia beraksi di kawasan Kretek Bantul, mendatangi sebuah konter HP dan meminta karyawan untuk mentranfer uang ke rekening dengan janji transfer balik, namun ternyata palsu.
Kok bisa ? YF ternyata mengedit bukti transfer yang berbunyi ‘gagal’ dengan menghapusnya sehingga tak ada kata tersebut. Selanjutnya bukti palsu itu dikirim via WA ke rekening pemilik toko.
Namun setelah dicek, ternyata tidak ada uang masuk di rekening pemilik toko. Kasus tersebut pun dilaporkan ke polisi dan dalam waktu relatif singkat petugas berhasil menangkap YF di Cikarang, Bekasi Jawa Barat.
Modus yang dilancarkan YF benar-benar mengecoh. Petugas konter yang beritikad baik tentu tak pernah mengira bila YF bakal memperdayanya. Padahal, penampilan YF sangat meyakinkan, datang menggunakan mobil dan tak ada kesan penipu.
Namanya penjahat bisa saja berakting untuk meyakinkan korbannya. Setelah korban yakin, barulah pelaku melancarkan jurus pamungkas sehingga korban tidak berkutik dan percaya begitu saja.
Sebenarnya, modus bukti transfer palsu bukan fenomena baru. Tapi bagi sebagian orang, bukti transfer sudah dianggap meyakinkan sehingga bisa mengecoh. Orang yang tak pernah atau jarang bertransaksi lewat transfer, mungkin tak meneliti kembali apakah transfer itu benar-benar dilakukan atau tidak. Pun tak pernah mencermati keaslian bukti transfer.
Dalam kasus di atas, korban sebenarnya sudah curiga dengan perilaku YF, namun setelah melihat bukti transfer, muncul kepercayaan, padahal itu hanyalah modus pelaku. Korban baru benar-benar yakin telah menjadi korban penipuan setelah mengecek ada tidaknya uang masuk ke rekening.
Karena itu, sebagai langkah antisipasi, jangan percaya begitu saja bukti transfer sebelum mengecek langsung ke rekening apakah uang benar-benar sudah masuk. Bila belum, maka transaksi tak boleh diteruskan, dan konsumen harus ditunggui jangan sampai pergi. Kalau perlu, langsung laporkan ke polisi agar pelaku tidak kabur. (Hudono)