cermin

Misteri meninggalnya wanita muda

Selasa, 18 November 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Police line. (ANTARA/shutterstock)

KASUS pembunuhan wanita muda RI (39) di Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Sleman beberapa hari lalu akhirnya terungkap. Pelakunya tak lain adalah orang dekat korban LBW, warga Banguntapan Bantul, sedangkan  motifnya diduga asmara.

Versi sementara menyebutkan, cinta pelaku ditolak kemudian mereka cekcok dan berakhir pelaku menggorok leher korban dengan pisau dapur.

Peristiwa itu tergolong sangat sadis, karena pelaku pembunuhan itu melalui proses dan tak sekonyong-konyong. Apakah pelaku tidak bermaksud membunuh ? Rasanya sulit untuk menepisnya. Sebab, dengan menggorok leher, hampir dapat dipastikan korban akan meninggal. Artinya, pelaku sudah menduga korban bakal tewas. Dengan demikian, Pasal 338 KUHP dapat diterapkan.

Baca Juga: 10 Petinggi Travel Diperiksa Buntut Skandal Korupsi Kuota Haji, Lihat Lagi Bocoran dari KPK soal Calon Tersangka

Apakah pembunuhan itu telah direncanakan ? Ini yang masih perlu pendalaman. Sebab, perencanaan pembunuhan selalu disertai dengan tindakan persiapan. Misalnya menyiapkan pisau untuk menghabisi korban. Sedang dalam kasus pembunuhan di Mejing Wetan, pelaku sepertinya tidak menyiapkan pisau, melainkan pisau itu sudah tersedia di dapur yang kemudian diambil dan digunakan untuk menggorok leher korban.

Yang jelas, kasus tersebut bukan sekadar penganiayaan yang menyebabkan matinya orang, melainkan memang ada unsur kesengajaan untuk menghabisi nyawa korban. Hal ini penting ditegaskan agar aparat penegak hukum tidak keliru menerapkan pasal dan ancaman hukuman. Soal motif, mungkin benar berlatar belakang asmara.

Dalam beberapa kasus pembunuhan, asmara sering kali menjadi motif pemicu. Antara lain, cinta bertepuk sebelah tangan, atau cinta ditolak, atau kehadiran pihak ketiga. Dalam kasus di atas, boleh jadi lantaran cinta bertepuk sebelah tangan atau tidak ditanggapi sehingga membuat pelaku kecewa dan marah. Mungkin juga ada faktor lain, misalnya harga diri pelaku merasa direndahkan, sehingga membuatnya naik pitam dan nekat membunuh.

Baca Juga: Rayakan Usia Satu Windu, PSJB Paramata Gelar Berbagai Kegiatan

Agaknya, faktor ekonomi patut dikesampingkan, karena dalam peristiwa itu tidak ada harta benda yang hilang. Polisi terhitung cepat menangkap pelaku yang saat itu berada di luar kota, berkat rekaman CCTV. Inilah pentingnya CCTV yang bisa dijadikan alat untuk melacak atau mengidentifikasi pelaku kejahatan. Diharapkan perumahan memiliki peralatan ini agar bila terjadi peristiwa penting, termasuk tindak pidana, dapat segera diketahui.

Sayangnya dalam kasus di atas, pertolongan terlambat. Padahal, saat itu korban sempat berteriak dan didengar tetangga. Namun, pelaku keburu kabur. (Hudono)   

   

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB