mimbar

Pendidikan dalam keluarga: Jauhilah toxic parenting

Sabtu, 8 November 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua Penasihat KAHMI Majlis Wilayah DIY, Dewan Pakar BP4 Kota Yogyakarta (Dok. Pribadi)

6. Perbandingan konstan; yakni orang tua yang selalu membanding‑bandingkan dengan saudara atau teman, menimbulkan rasa bersaing yang tidak sehat.

7. Manipulasi rasa bersalah; yakni kebiasaan orang tua yang menggunakan rasa bersalah untuk mengontrol perilaku anak.

Setiap tipe bisa berdampak berbeda pada perkembangan anak. Berikut beberapa cara untuk menjauhkan toxic parenting dalam pengasuhan keluarga; yakni:

Pertama, kenali pola‑polanya. Kontrol berlebih dihindari dengan cara orang gtua menyadari kapan keputusan Anda dibatasi tanpa alasan yang logis. Kritik berulang dihilangkan dengan cara mencatat contoh konkret agar tidak terasa “semua salah”.

Emosional mengabaikan dengan caraperhatikan perasaan Anda yang sering diabaikan atau diminimalkan.

Gaslighting; apabila orang tua sering menyangkal apa yang Anda rasakan, tuliskan peristiwa tersebut. Peran terbalik; yakinkan bila Anda diminta mengurus kebutuhan orang tua, ingat bahwa peran itu bukan tanggung jawab Anda.

Kedua, tetapkan batas yang jelas. Sampaikan dengan tenang apa yang Anda terima dan tolak. Misalnya, “Saya tidak nyaman bila keputusan saya dipertanyakan setiap kali saya ingin keluar.” Jika batas diabaikan, konsistenlah dengan konsekuensinya (misalnya, mengurangi komunikasi atau mengambil jeda).

Ketiga, carilah dukungan eksternal. Teman dekat, kerabat, atau konselor dapat memberi perspektif objektif. Grup dukungan online atau komunitas yang membahas toxic parenting juga membantu mengurangi rasa isolasi.

Keempat, latih assertivitas. Gunakan pola “Saya merasa… ketika… karena… dan saya butuh…” untuk mengekspresikan perasaan tanpa menyerang. Contoh: “Saya merasa tidak dihargai ketika keputusan saya langsung dibatalkan, karena saya butuh ruang untuk belajar. Saya berharap kita bisa berdiskusi dulu.”

Kelima, fokus pada self‑care. Sisihkan waktu untuk aktivitas yang menenangkan (olahraga, hobi, meditasi). Jaga kesehatan mental dengan menulis jurnal atau berkonsultasi dengan profesional.

Keenam, jika memungkinkan, rencanakan langkah jangka panjang. Evaluasi apakah hubungan dengan orang tua dapat diperbaiki atau apakah jarak fisik/emosional diperlukan untuk kesejahteraan Anda. Rencanakan keuangan dan tempat tinggal bila memutuskan untuk hidup mandiri.

Orang tua harus menyadari bahwa anak-anak tidak sama, demikian juga penerapan perlakuan terhadap mereka. Untuk belajar menerima anak apa adanya tidaklah mudah, terutama pada anak yang berkonotasi “kurang”; baik kurang pandai, kurang lengkap atau difabel, lamban, dan kekurangan-kekurangan yang lain. Biasanya orang tua sulit menerima keadaan anak yang berkonotasi kurang sebagaimana di atas. *

Penulis : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY

 

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB