cermin

Wisatawan nekat mandi di laut, demi keselamatan sebaiknya dievakuasi paksa

Minggu, 20 April 2025 | 11:00 WIB
ilustrasi (dok harianmerapi.com)

PANTAI Selatan Bantul terkenal sebagai destinasi favorit bagi wisatawan. Wisatawan yang berkunjung ke Yogya umumnya mampir ke Pantai Selatan, seperti Parangtritis, Pantai Gua Cemara, Pantai Baru dan sebagainya. Namun, di balik keindahan pantai, menyimpan potensi berbahaya karena di beberapa titik terdapat rip current yang bisa menyedot siapapun yang mandi di kawasan tersebut.

Saat libur lebaran, Pantai Selatan Bantul pun menjadi jujukan wisatawan. Sayangnya, tetap saja ada yang nekat mandi di laut. Akibatnya, sejumlah wisatawan terseret ombak, sebagian dapat diselamatkan Tim SAR, tapi seorang lagi masih dalam pencarian. Mereka nekat mandi di laut tanpa menghiraukan imbauan petugas.

Padahal, kasus kecelakaan laut sudah berulang kali terjadi dan memakan korban jiwa. Termasuk Lebaran tahun ini, sejumlah wisatawan nekat mandi di laut dan terseret ombak. Berkenaan itu, jajaran Polres Bantul selain mengerahkan personel, termasuk Polair, terus memantau kondisi di lapangan. Petugas juga menggunakan pengeras suara meminta agar penunjung tidak mendekati kawasan berbahaya.

Baca Juga: Cerita misteri tanah yang terkutuk 2, demi harta nekat bersekutu dengan iblis

Memang tidak semua wisatawan taat aturan. Dari ribuan wisatawan, tetap saja ada yang nekat dan tidak mengindahkan imbauan petugas untuk tidak mandi di laut. Mereka mungkin merasa percaya diri bisa berenang, atau menganggap ombak takkan menghanyutkan mereka.

Tapi yang namanya ombak tak bisa diduga, tiba-tiba datang dalam volume besar dan langsung menggulung siapapun yang berada di area larangan. Bahkan, orang yang bisa berenang sekalipun tak kuasa melawan ganasnya ombak Pantai Selatan.

BMKG sebenarnya juga telah mengingatkan tentang potensi bahaya ombak tinggi dalam beberapa pekan terakhir ini. Peristiwa kecelakaan laut terus saja berulang dengan modus yang sama, yakni pengunjung tidak mengindahkan imbauan petugas sehingga tergulung ombak.  Mengingat sudah banyak yang menjadi korban, kiranya perlu ada tindakan tegas dari petugas.

Baca Juga: Belasan calon jemaah haji asal Karanganyar ditunda keberangkatannya, ini penyebabnya

Mereka yang tidak mengindahkan imbauan petugas, sebaiknya langsung dievakuasi secara paksa ke darat. Terkesan ini tindakan yang mengganggu privasi, namun secara hukum dibenarkan. Mengapa ?

Karena menyangkut nyawa manusia. Tindakan evakuasi paksa demi menyelamatkan nyawa dibenarkan hukum. Boleh dikatakan ini sebagai tindakan darurat. Apabila dibiarkan, nyawa mereka terancam, tergulung ombak dan tak terselamatkan. (Hudono)

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB