mimbar

Birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua bisa perpanjang umur dan tambah rezeki

Selasa, 12 November 2024 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok Pribadi)

HARIAN MERAPI - Birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua bisa perpanjang umur dan tambah rezeki.

Sebagai seorang anak, sudah sepatutnya kita berbakti pada kedua orang tua. Di dalam Kitab
Suci Al-Quran, perintah berbakti kepada kedua orang tua termaktub dalam surah Al-Isra’ ayat 23:

''Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ''ah'' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.''

Baca Juga: Suap dan penggelapan pajak jadi penyumbang tertinggi kebocoran anggaran, Kapolri : Perlu penanganan terstruktur

Dalam Islam, berbakti kepada kedua orang tua disebut dengan istilah birrul walidain. Birrul
walidain terdiri dari kata birrul dan al-waliddin.

Birru atau al-birru artinya adalah kebijakan sedangkan al-walidain artinya dua orang tua. Secara harfiah, birrul walidain artinya berbakti kepada orang tua dengan kebijaksanaan.

Salah satu kedurhakaan yang azabnya dirasakan sejak di dunia sampai ke akhirat kelak adalah uququl walidain (durhaka kepada kedua orang tua). Jauhilah perilaku buruk ini agar hidup itu memberikan keberkahan dan penuh kebahagiaan.

Berikut ini beberapa Hadits Nabi yang berkaitan dengan birrul walidain; yakni:

Baca Juga: Liga Demokratis Desak Bawaslu Sleman Tindak Tegas Pelaku Politik Uang

Pertama, salah satu amalan yang dicintai Allah SWT: “Aku bertanya pada Rasulullah SAW,
''Amal apakah yang paling dicintai Allah azza wa jalla?'' Dia menjawab, ''Salat pada waktunya.'' Lalu aku bertanya, ''Kemudian apa lagi?'' Nabi SAW mengatakan, ''Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.'' Lalu aku mengatakan, ''Kemudian apa lagi?'' Lalu Rasulullah SAW mengatakan, ''Berjihad di jalan Allah.'' (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa besar. Rasulullah Muhammad SAW
bersabda: ''Apakah kalian mau aku beri tahu mengenai dosa yang paling besar?'' Para sahabat
menjawab, ''Mau, wahai Rasulullah.'' Dia lalu bersabda, ''(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.'' Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan pada tangannya. (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata), ''Dan juga ucapan (sumpah) palsu.'' Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), ''Duhai, seandainya beliau diam.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga, menghormati orang tua dapat perpanjang umur dan tambah rezeki. Sabda Rasulullah
Muhammad SAW: ''Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka
berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat).'' (HR. Ahmad).

Keempat, mendoakan untuk menghormati orang tua yang telah pulang ke haribaan-Nya.
Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah SAW. Ketika itu datang seseorang dari Bani
Salimah, ia berkata: ''Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?'' Nabi menjawab, ''Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya). (Bentuknya adalah) mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orangtua yang tidak pernah terjalin, dan memuliakan teman dekat keduanya.'' (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Inilah beberapa langkah Polri untuk dukung program Swasembada Pangan

Kelima, jihad merawat kedua orang tua. “Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash RA,
seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw
bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. Rasulullah SAW
mengatakan, ‘Pada (perawatan) keduanya, berjihadlah.’” (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi,
An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB