Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Nabi Ismail mengajak kaumnya mematuhi Allah dan dia selalu menyuruh keluarganya untuk melaksanakan salat sebagai ibadah dan ungkapan syukur kepada-Nya dan menunaikan zakat kepada mereka yang berhak mendapatkannya.
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: “Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat
dan bersabarlah dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki
kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Kesudahan (yang baik di dunia dan akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha; 20:132).
Ketujuh, mendoakan kebaikan untuk anak. Firman Allah SWT: “Dan, orang-orang yang
berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan
keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan; 25:74).
Kedelapan, menjaga hak dan menghindarkan dari kezaliman. Firman Allah SWT: “Allah
tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” (QS. Al-Baqarah; 2:286).*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY