cermin

Pelajar meregang nyawa gara-gara tawuran, di mana orang tua mereka ?

Minggu, 13 Oktober 2024 | 07:00 WIB
ilustrasi (dok harianmerapi.com)

LAGI, tawuran antarpelajar membawa korban. Seorang pelajar berinisial ALF (15) meninggal setelah terjatuh dari motor saat dikejar kelompok pelajar lain. Ia yang terjatuh dari boncengan motor teman mengalami kritis hingga meregang nyawa. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Seyegan Sleman Minggu dini hari lalu, sekitar pukul 02.00.

ALF meninggal bukan karena dibacok atau dianiaya, melainkan karena jatuh dari motor. Mengapa jatuh dari motor ? Karena panik dikejar kelompok pelajar lain setelah pecah tawuran. Tentu ini bukan kecelakaan biasa, karena ada sangkut pautnya dengan aksi tawuran yang berbuntut saling kejar. Dengan kata lain, kasus kecelakaan ini bukan kasus yang berdiri sendiri. Karenanya, polisi harus mengungkap secara tuntas kasus yang berujung hilangnya nyawa pelajar.

Bisa dibayangkan betapa hancur hati orang tua atau keluarga ALF. ALF meregang nyawa gara-gara aksi tawuran yang berbuntut kecelakaan. Orang tua hanya bisa menyesali mengapa mengizinkan anaknya keluar malam atau dini hari. Jika demikian, siapa sesungguhnya yang bertanggung jawab atas meninggalnya ALF. Semua pihak, baik orang tua maupun pelajar lain yang mengejar ALF ikut bertanggung jawab.

Baca Juga: Siapa Menteri BUMN Pilihan Presiden Terpilih Prabowo, Ini Kata Politisi PDI Perjuangan

Mestinya orang tua tidak mengizinkan anaknya keluar malam atau dini hari tanpa keperluan jelas. Sudah banyak contoh kasus anak yang keluar malam atau dini hari berurusan dengan kriminal. Kasus tersebut juga menunjukkan masih eksisnya geng pelajar yang keluyuran mencari musuh.

Meski polisi sudah melakukan patroli malam hari, namun pelajar nakal sepertinya sudah hapal celah untuk berulah. Mereka seolah tahu kapan petugas lengah sehingga mereka bisa leluasa beraksi.

Secara tidak langsung, orang tua tetap bertanggung jawab, sehingga mereka perlu dimintai keterangan agar peristiwa serupa tidak terulang pada anak lainnya. Sedang mereka yang terlibat langsung dalam aksi tawuran, harus pula diamankan dan dimintai keterangan. Kalau tak ada tawuran, boleh jadi ALF tidak meregang nyawa.

Baca Juga: Prabowo Ingin Himpun Seluruh Kekuatan Bangsa untuk Kompak dan Bersatu yang Disampaikan Saat Hadiri Rakornas PKB

Polisi juga perlu merazia pelajar nakal yang membawa senjata tajam untuk tawuran. Sebab, biasanya pelajar yang terlibat tawuran membawa senjata tajam, antara lain celurit, pedang hingga sabuk yang ujungnya diikat gir.

Senjata tersebut tentu bisa mematikan bila mengenai orang lain. Jangan biarkan pelajar berkeliaran di jalan malam hari sembari membawa senjata mematikan. (Hudono)

 

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB