Keempat, belajar rasional. Belajar rasional, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan
berpikir sesuai dengan akal sehat (logis dan rasional) untuk memecahkan masalah. Dengan belajar rasional diharapkan memiliki kemampuan rasional problem solving dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima, belajar kebiasaan. Belajar kebiasaan merupakan perilaku belajar yang terbentuk pada
diri siswa bersamaan dengan proses belajar yang dilakukan karena siswa mempelajari dan mengamati dari lingkungan sekitarnya, bukan bakat yang sudah dimiliki siswa sejak kecil.
Keenam, belajar apresiasi. Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam mempertimbangkan arti atau nilai suatu objek sehingga individu dapat menghargai berbagai objek tertentu.
Memberikan pujian atas apa yang telah dilakukan seseorang merupakan salah satu contoh
apresiasi yang dilakukan seorang siswa sebagai salah satu bentuk belajar apresiasi. Hal ini akan dapat membantu anak untuk bisa berkembang dengan lebih baik lagi dengan belajar dengan lingkungan sekitar.
Ketujuh, belajar pengetahuan. Belajar pengetahuan adalah proses belajar berbagai
pengetahuan baru secara terencana untuk menguasai materi pelajaran melalui kegiatan eksperimen dan investigasi.
Tujuannya adalah agar anak memperoleh dan menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat-kiat khusus di dalam mempelajarinya. (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta) *