Pernyataan keimanan sebagai bentuk pembebasan diri dari ketergantungan kepada selain Allah SWT

photo author
- Kamis, 3 Agustus 2023 | 17:10 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

Sebagai khalifah Allah di muka bumi manusia berkewajiban menjaga keharmonisan kehidupan di alam fana ini untuk kemudian siap mempertanggungjawabkannya atas berbagai sikap dan perilaku yang dilakukan dalam menjaga keseimbangan alam ini.

Keempat, mendidik manusia agar selalu kreatif, apresiatif dan inovatif dalam
menyikapi berbagai tantangan hidup.

Baca Juga: DLHK DIY Tunjuk Sepuluh Desa Percontohan Kelola Sampah Secara Mandiri

Kesadaran semacam ini penting, karena setelah Allah menciptakan alam semesta dan semua isi yang ada di dalamnya, kemudian Allah tetap menjaga dan memeliharanya.

Hal ini penting sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita sehari-hari.

Wajah permukaan bumi sangat kaya dan luar biasa menakjubkan ini, seperti; gunung-gunung yang berdiri tegar menjulang ke langit, hutan yang luas menghijau, sungai-sungai, sawah, ladang, dan sebagainya, merupakan khazanah pengetahuan yang menyimpan hikmah pengetahuan dan pelajaran yang sangat tinggi.

Kalimat thayyibah ini secara implisit memilki empat konsep ideal bagi kehidupan
manusia dan alam sekitarnya, yaitu konsep persaksian (ketegasan pemihakan terhadap kebenaran dan keadilan) konsep pembebasan, konsep persamaan dan konsep pendidikan.

Ini berarti bahwa keempat konsep itu saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya.

Baca Juga: Inilah enam fitur baru Youtube, membuat pengguna lebih mudah dan menyenangkan

Konsep peersaksian merupakan dasar bagi dikembangkannya konsep yang lain.

Tidak mumngkin kita akan mengembangkan konsep pembebasan, persamaan dan pendidikan tatkala kita belum melakukan persaksian bahwa "Allah adalah Tuhanku dan Muhammad SAW adalah rasul utusan Allah".

Demikian juga, tidak ada artinya kita mengucapkan kalimat syahadat, jika keseharaian kita belum mampu membebaskan diri dari penghambaan kepada sesama makhluk.

Tidak ada artinya kita melakukan pendidikan, pembebasan dan mengucapkan syahat, jika kita saling menindas atau sewenang-wenang dengan sesamanya.

Empat konsep tersebut merupakan energi yang saling memperkuat satu dengan lainnya, sehingga mampu menjadi landasan ideal dalam kehidupan sehari-hari di dalam semua aspeknya, dalam aspek individual, sosial, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan peradaban. InsyaAllah! *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X