Cegah makanan beracun, evaluasi program

photo author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 08:30 WIB
BGN berencana menggandeng 5.000 chef untuk memperkuat program MBG.  (indonesia.go.id)
BGN berencana menggandeng 5.000 chef untuk memperkuat program MBG. (indonesia.go.id)

PROGRAM makan bergizi gratis atau MBG sangat mulia, yakni meningkatkan gizi anak-anak sekolah. Namun, pelaksanaannya di lapangan banyak mengalami masalah. Paling sering, terjadi keracunan di sejumlah daerah. Kasus teranyar terjadi di Bandung Barat, ratusan anak SD, MDs, SMP dan SMK mengalami keracunan setelah menyantap MBG. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Bupati Bandung Barat kemudian menetapkan peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa atau KLB. Sebelumnya, kasus yang sama juga terjadi di Kota Bogor yang kemudian ditetapkan pula KLB. Mengapa peristiwa keracunan terus berulang, tak terkecuali di DIY. Apanya yang salah, sistem atau pelaksananya ?

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta dilakukan evaluasi total terhadap program MBG, tanpa menyalahkan satu sama lain. Namun, kalau tidak ada yang salah, lantas apakah kemudian kasusnya dibiarkan tanpa ada sanksi ? Inilah perlunya ada mekanisme penjatuhan sanksi terhadap mereka yang terbukti nakal atau bersalah.

Baca Juga: Ramalan zodiak Scorpio berlaku sepekan mulai Minggu 12 Oktober 2025, menyoroti transformasi emosional

Apalagi belakangan ini muncul fenomena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) fiktif atau palsu, sehingga sangat merugikan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Padahal, SPPG merupakan sertifikat resmi sebagai penyedia makanan bergizi atau pelaksana program MBG. Legalitas ini penting karena kalau ternyata penyedianya tidak resmi, maka menu makanan yang disajikan akan asal-asalan dan tak sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.

Karena itu, harus dilakukan investigasi secara menyeluruh, mulai dari penyediaan bahan baku, dapur, hingga penyajian, apakah sudah sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Mereka yang terbukti tidak memenuhi standar dan ada indikas kesengajaan yang merugikan siswa, bahkan membahayakan kesehatan, harus dikenai sanksi tegas, kalau perlu di-blacklist sebagai penyedia makanan bergizi.

Sanksi tegas diharapkan menimbulkan efek jera, sehingga kasus serupa tidak terulang. Tak boleh lagi ada siswa yang keracunan akibat menyantap menu MBG. Penyedia makanan harus mengantongi sertifikat sebagai penyedia profesional, sehingga produknya pun berkualitas. Jangan hanya karena kenal dengan orang dalam (ordal) lantas mendapat proyek MBG tanpa memperhatikan legalitas dan kualitas makanan.

Baca Juga: Ramalan zodiak Libra berlaku sepekan mulai Minggu 12 Oktober 2025, menyoroti pembaruan pribadi

Intinya, lindungi anak dari makanan beracun. Mereka berhak mendapat makanan yang sehat sehingga bisa meningkatkan kualitas tumbuh kembangnya. Jangan sampai berlaku plesetan MBG sebagai makanan beracun gratis, melainkan benar-benar makanan bergizi gratis. (Hudono) 

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X