HARIAN MERAPI - Introspeksi diri adalah proses merenung dan menganalisis pikiran, perasaan, serta tindakan diri sendiri untuk memahami motivasi, nilai, kelemahan, dan kesalahan yang mendasari perilaku.
Melalui kegiatan ini, seseorang bisa lebih mengenal dirinya, meningkatkan kecerdasan emosional, memperbaiki diri, mengurangi stres, serta membangun kepribadian yang lebih baik dan hubungan sosial yang lebih berkualitas.
Dalam Islam, introspeksi diri juga sangat ditekankan sebagai bagian dari proses tazkiyatun nafs (pensucian jiwa). Dengan melakukan introspeksi diri, individu dapat meningkatkan kesadaran diri, mengembangkan kemampuan, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Baca Juga: Identifikasi korban ponpes Al Khoziny Sidoarjo pakai foto senyum, ini yang dilakukan Tim DVI Polri
Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr; 59:18).
Pada ayat di atas, Allah SWT mengingatkan orang beriman agar benar-benar bertakwa kepada Allah dan memperhatikan hari esok. Wahai orang-orang yang beriman! Kapan dan di mana saja kamu berada bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh melakukan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya;
dan hendaklah setiap orang siapa pun dia memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, yakni untuk hidup sesudah mati, di akhirat dengan berbuat kebaikan atas dasar iman, ditopang dengan ilmu dan hati yang ikhlas semata-mata mengharap rida Allah, sebab hidup di dunia ini sementara, sedangkan hidup di akhirat itu abadi.
Dengan melakukan introspeksi diri, individu dapat meningkatkan kesadaran diri, mengembangkan kemampuan, dan mencapai tujuan hidup yang lebih baik.
Baca Juga: Dapur SPPG Giyanti Temanggung Tutup Sementara
Dengan melakukan introspeksi diri secara teratur, individu dapat menuju hidup yang lebih baik dan mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Berikut ini beberapa ayat Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW berkaitan dengan pentingnya seseorang untuk senantiasa introspeksi diri; yakni:
Pertama, beruntunglah orang-orang yang mensucikan dirinya dan tidak mrengotorinya. Firman Allah SWT: “dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya, lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams; 40:7-10).
Kedua, Memelihara jiwa yang sehat dari godaan setan sama halnya dengan memelihara badan yang sehat, yakni memerlukan perawatan yang terus menerus agar tetap bersih dan sehat. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, jika mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat (kepada Allah). Maka, seketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” (QS. Al-A’raf; 7:201).
Ketiga, sebagai umat pertengahan senantiasa melakukan introspeksi diri. Firman Allah SWT: “Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang..” (QS. Al-Baqarah; 2:143).
Keempat, introspeksi diri merupakan ukuran kadar keimanan seseorang. Sebagaimana difahami bahwa kadar keimanan dapat naik dan turun. Introspeksi diri menjadikan kadar keimanan stabil senantiasa di atas (kadar keimanan yang tinggi). Sabda Nabi Muhammad SAW: "Mengintrospeksi diri adalah bagian dari iman." (HR. Al-Baihaqi).