SEJUMLAH pedagang Pasar Jejeran Bantul resah menyusul terjadinya pencurian di tempat tersebut. Pelaku diperkirakan beraksi di malam hari ketika penjual tak berada di tempat. Bukankah ada petugas keamanan yang berjaga di tempat tersebut ? Entahlah, yang jelas, sejumlah pedagang mengalami kerugian karena kiosnya dibobol maling.
Seorang pedagang yang kemalingan, Lilis (42) mengaku kaget mendapati losnya sudah acak-acakan, kondisi pintu almari rusak dan gembok sudah terbuka, serta sejumlah barang dagangan raib.
Kondisi tersebut kemudian diberitahukan kepada pedagang lain yang kemudian bersama mengecek barang dagangan. Selanjutnya mereka melaporkan kepada aparat kepolisian untuk ditindaklanjuti. Sejauh ini belum diketahui berapa kerugian yang dialami Lilis serta pedagang lain.
Baca Juga: Anda ingin membeli mobil bekas, mengapa perlu libatkan inspeksi independen ?
Maling nyatroni pasar sudah lama tak terdengar. Barangkali selama ini pengamanan di pasar cukup ketat sehingga mereka tak berani coba-coba. Namun, mengapa Pasar Jejeran bisa kebobolan ? Apakah pengamanannya lemah atau kendor ?
Inilah yang perlu dievaluasi. Sebab, penjahat akan beraksi ketika ada kesempatan atau peluang. Apalagi, di tempat tersebut telah terpasang kamera CCTV, sehingga setiap gerak-gerik orang yang mencurigakan dapat terpantau kamera.
Pelaku tentu dapat dijerat KUHP khususnya tentang pencurian dengan pemberatan, yakni dengan cara mencongkel atau merusak tempat disimpannya barang. Namun agar persoalan lebih jelas, polisi harus menangkapnya lebih dulu. Imbauan polisi agar pedagang waspada tentu ada benarnya. Persoalannya, ketika pedagang pulang dan menutup kiosnya, ia tak bisa lagi memantau kondisi di lapangan.
Baca Juga: Begini seruan Hamas kepada negara-negara Arab dan muslim terkait serangan Israel
Jika demikian, pengamanan sepenuhnya menjadi tanggung jawab petugas pasar yang secara khusus memang diserahi tugas menjaga keamanan pasar. Pedagang paling hanya bisa melakukan antisipasi, misalnya dengan tidak meninggalkan barang berharga, uang misalnya, di tempat itu.
Namun, untuk membawa barang dagangan ke rumah rasanya tidak praktis, sehingga mereka lebih memilih meninggalkan barang dagangannya dengan pengamanan secukupnya, misalnya digembok dan sebagainya.
Sebenarnya pedagang bisa pula memasang CCTV sendiri dan dipantau sendiri dari rumah. Kalau hanya mengandalkan CCTV pasar agaknya jangkauannya sangat terbatas alias tidak detail.
Baca Juga: Begini komentar Ariel Noah setelah lari mengelilingi sirkuit Mandalika
Berbeda dengan pasang CCTV sendiri akan lebih leluasa area mana yang perlu dipantau. Sekalipun demikian kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Pengamanan oleh petugas pasar harus diperketat terutama mengantisipasi maling yang gentayangan di pasar. (Hudono)