HARIAN MERAPI - Istiqamah dalam beramal saleh adalah konsistensi dan keteguhan dalam melakukan perbuatan baik dan amal saleh. Istiqamah merupakan salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ciri-ciri pribadi yang istiqamah dalam beramal saleh: (1) Konsistensi: istiqamah berarti melakukan amal saleh secara konsisten dan terus-menerus, (2) Keteguhan: istiqamah memerlukan keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, dan
(3) Kesungguhan: istiqamah memerlukan kesungguhan dan keikhlasan dalam
melakukan amal saleh.
Baca Juga: Ini tiga kebiasaan hidup sehat agar perut tak buncit menurut Ade Rai
Manfaat senantiasa istiqamah dalam beramal saleh: (1) Meningkatkan keimanan: istiqamah
dalam beramal saleh dapat meningkatkan keimanan dan kesadaran spiritual, (2) Mendapatkan pahala yang brsar: istiqamah dalam beramal saleh dapat mendatangkan pahala dan ganjaran dari Allah SWT, dan (3) Meningkatkan kualitas hidup: istiqamah dalam beramal saleh dapat meningkatkan kualitas hidup dan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Cara mencapai istiqamah dalam beramal saleh: (1) Menentukan tujuan dalam beramal: menentukan tujuan yang jelas dan spesifik untuk melakukan amal saleh, (2) Membuat rencana:
membuat rencana dan strategi untuk mencapai tujuan,
(3) Mengembangkan kebiasaan: mengembangkan kebiasaan baik dan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari, (4) Menghindari kemalasan: menghindari kemalasan dan meningkatkan motivasi untuk melakukan amal saleh, dan (5) Berdoa dan meminta pertolongan Allah: berdoa dan meminta pertolongan Allah SWT untuk mencapai istiqamah dalam beramal saleh.
Dengan mencapai istiqamah dalam beramal saleh, kita dapat meningkatkan keimanan,
mendapatkan pahala, dan meningkatkan kualitas hidup. Terdapat banyak dalil dari Al-Quran yang menyuruh kita untuk istiqamah dalam beramal; yakni:
Baca Juga: Pengurus partai politik perlu diperkuat wawasan kebangsaannya, berikut alasannya.....
Pertama, orang beriman jangan merasa lemah dan bersedih hati. Firman Allah SWT:
“Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi
(derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin. Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim. ” (QS. Ali Imran; 3:139-140).
Kedua, istiqamah dalam beramal saleh akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Firman
Allah SWT: “Kecuali, orang-orang yang bertobat, memperbaiki diri, berpegang teguh pada (agama) Allah, dan dengan ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah, mereka itu bersama orang-orang mukmin. Kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang mukmin. Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imran; 3:146-147).
Ketiga, istiqamah menjadikan seseorang tidak mudah berpaling kepada kebatilan. Firman
Allah SWT: “Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu
membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.” (QS. Ali Imran; 3:152).
Keempat, istiqamah akan berpaling dari orang-orang munafik. Firman Allah SWT: “Mereka
(orang-orang munafik) berkata, “(Kewajiban kami hanyalah) taat.” Akan tetapi, apabila mereka telah pergi darimu (Nabi Muhammad), sebagian mereka mengatur siasat pada malam hari (mengambil keputusan) berbeda dari yang telah mereka katakan. Allah mencatat siasat yang mereka atur pada malam hari itu. Berpalinglah dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung.” (QS. An-Nisya’; 4:81).
Baca Juga: Delapan Negara Eropa Mengutuk Keras Rencana Pendudukan Israel di Gaza
Kelima, Allah senantiasa meneguhkan pendirian orang-orang yang breramal saleh. Firman
Allah SWT: “Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian). (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman.” Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.” (QS. Al-Anfal; 8:11-12).