Perampokan Minimarket terus berulang, begini modusnya

photo author
- Senin, 16 Juni 2025 | 12:00 WIB
ilustrasi (dok harianmerapi.com)
ilustrasi (dok harianmerapi.com)

PERAMPOKAN toko berjejaring bukan sekali ini terjadi. Pelaku beraksi pada jam-jam sepi pengunjung, yakni tengah malam atau dini hari. Kali ini terjadi di Jalan Wonosari-Semanu Gunungkidul, tepatnya sebelah barat SPBU Mijahan Semanu. Pelaku berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor. Mereka berbagi tugas. Seorang  pelaku menyekap karyawan, seorang lagi mendatangi kasir dengan menodongkan senjata tajam.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu dinihari pekan lalu sekitar pukul 02.13 saat toko dalam kondisi sepi. Karyawan toko tak kuasa melawan karena pelaku mengancam dengan senjata tajam dan langsung ditempelkan di leher. Mereka memaksa karyawan membuka brankas, hingga pelaku menggondol uang Rp 26 juta. Polisi masih memburu pelaku.

Mengapa peristiwa perampokan minimarket terus berulang ? Sejauh mana pengamanan minimarket sehingga pelaku leluasa beraksi dan menyekap karyawan ? Agaknya mereka sudah mempelajari situasi. Mereka sengaja beraksi di tengah malam atau dinihari agar aksinya tidak mencolok. Bukankah sudah ada kamera CCTV yang merekam setiap pergerakan di minimarket, termasuk bila terjadi perampokan ?

Baca Juga: Diungkap Maia Estianty, Al Ghazali Gelar Prosesi Siraman di Rumah Sahabatnya

Benar, CCTV memang merekam semua kejadian di lokasi. Namun, apa peduli penjahat dengan kamera CCTV. Boleh jadi mereka sudah mempertimbangkan bila aksinya akan terekam kamera CCTV. Sehingga saat beraksi mereka mencoba menutupi bagian tubuh dan wajah,  dengan memakai helm dan jaket. Namun tetap saja dapat diidentifikasi.

Yang lebih penting, bagaimana mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang ? Kiranya pengamanan harus diperketat. Umumnya, minimarket tidak dijaga satpam. Padahal toko buka 24 jam.

Tentu ini kondisi rawan, sehingga sudah saatnya dipertimbagkan untuk menempatkan penjaga keamanan di toko yang siaga 24 jam. Paling penting, pengamanan di malam hingga pagi hari, karena umumnya penjahat beraksi pada jam-jam tersebut.

Baca Juga: Kepergian Mendadak Gustiwiw, Sutradara Film Jumbo Sampaikan Penyesalan Tak Balas Pesan Terakhir

Bukankah ini menjadi beban perusahaan karena harus menambah biaya operasional ? Itu konsekuensi bisnis yang aman, harus ada penjaga keamanan, entah itu satpam atau lainnya.

Tokh pengeluarannya tidak seberapa kalau hanya menyediakan dua atau tiga satpam, namun toko relatif aman terjaga. Coba bandingkan, daripada kehilangan Rp 23 juta digondol perampok, bukankah lebih baik mengeluarkan Rp 5 juta untuk menempatkan beberapa petugas keamanan buat jaga toko. (Hudono)  

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X