PENCURIAN rumah kosong di Bantul marak lagi masa Lebaran ini. Kali ini terjadi di perumahan Griya Nanda Bangunharjo Sewon Bantul, Minggu pekan lalu. Pelaku menggasak laptop merek Asus dan uang tunai Rp 3 juta.
Pelaku teridentifikasi, IP (42), warga kampung Cedok, Katapang Bandung. IP berhasil ditangkap Satpam perumahan ketika hendak melarikan diri lompat pagar belakang rumah korban.
Setelah diinterogasi, ternyata IP pelaku pembobolan rumah Dwi Nuryadin (41), warga Sewon Bantul beberapa hari lalu. Bahkan, berdasar catatan polisi, IP beraksi dua kali dalam sehari. Nampaknya IP memang penjahat spesialis pembobol rumah kosong. Dalam melakukan aksinya, ia tidak serta merta mengeksekusi, melainkan melakukan survei terlebih dulu. Termasuk di rumah Dwi Nuryadin, diduga yang bersangkutan telah mempelajari situasi.
Dengan kejadian tersebut, masyarakat harus ekstra hati-hati ketika meninggalkan rumah. Ketika rumah ditinggal dalam kondisi kosong, pastikan keamanannya terjamin.
Dari sudut pandang penjahat, IP mungkin sedang apes, karena aksinya ketahuan Satpam perumahan. Dipastikan, bila aksinya berhasil, IP akan mengulanginya lagi, begitu seterusnya sampai benar-benar ia tertangkap. Barangkali itulah keuntungan perumahan yang dilengkapi petugas keamanan atau Satpam.
Berbeda di permukiman umum, tak ada ada Satpam yang berjaga 24 jam. Warga hanya bisa menjaga rumah masing-masing, akibatnya pengamanan tidak maksimal, seperti dialami Dwi Nuryadin yang rumahnya dibobol saat ditinggal Syawalan. Dipastikan IP sudah mengincarnya dengan melakukan survei terlebih dulu.
Andai IP tidak tertangkap di perumahan Griya Nanda, boleh jadi kasus pencurian di rumah Dwi Nuryadin juga tidak terungkap. Dimungkinkan pelaku pencurian spesialis rumah kosong sudah terorganisir. Mereka sudah memetakan daerah mana yang potensial disatroni, terutama rumah yang penjagaannya tidak ketat.
Mereka bukan tipe perampok yang mengambil barang secara paksa saat ada pemiliknya, melainkan menunggu sampai pemilik rumah pergi dan benar-benar rumah dalam kondisi kosong. Pelaku juga nekat mencongkel pintu maupun jendela yang terkunci dengan maksud menggasak barang berharga korban.
Namun, kalau kita cermati dari dua kejadian tersebut, pelaku tidak membawa seluruh harga korban, melainkan memilih harta yang dirasa berharga, seperti laptop dan uang tunai. Bagaimanapun masyarakat harus waspada. (Hudono)