SEBUAH warung nasi balap di Jalan Ambarbinangun Ngestiharjo Kasihan Bantul diteror dengan cara dilempari, diduga bom molotov sehingga membakar peralatan memasak. Untungnya pemilik warung segera memadamkan api sehingga tidak menjalar ke mana-mana.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/1) sekitar pukul 03.00 dan viral di media sosial. Pelakunya diduga gerombolan anak muda berjumlah sekitar empat orang menggunakan dua sepeda motor, Honda Vario putih dan Yamaha Vixion. Sejauh ini polisi masih melakukan penyelidikan intensif, termasuk mengungkap motif pelaku.
Ada apa warung kok diteror dan dibakar ? Ibaratnya tak ada asap kalau tak ada api. Inilah yang harus diselidiki polisi. Meski pemilik warung belum secara resmi melapor, namun polisi diharapkan proaktif mengungkap kasus tersebut. Bisa dibayangkan, bagaimana seandainya semua warung diteror, baik dengan cara dibakar atau dilempari bom molotof ? Suasananya pasti akan mencekam layaknya sebuah film kriminal.
Tentu saja, bila itu terjadi, tidaklah mencerminkan Yogya yang selama ini dikenal damai dan penuh keguyuban. Segala bentuk aksi kekerasan harus dihilangkan karena dapat mencemari citra Yogyakarta. Terkait kasus di atas, harapannya tentu pada aparat kepolisian untuk mengungkap pelaku dan motifnya. Apakah ada persoalan antara pemilik atau pengunjung warung dengan pelaku, baru terjawab kalau kasus tersebut terungkap.
Selain perlu saksi dan barang bukti, kiranya polisi juga perlu memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Paling tidak, dengan memeriksa rekaman CCTV, ada petunjuk yang mengarah pada pelaku, bersukur lagi bila pelaku berhasil teridentifikasi lewat rekaman tersebut.
Bila minim saksi, CCTV sangat berperan penting untuk mengungkap peristiwa pidana. Karena itu, alangkah baiknya bila di tempat usaha, entah itu warung atau toko dipasang kamera CCTV yang bisa memantau aktivitas di sekitar lokasi dalam waktu full 24 jam. Apalagi, harga kamera CCTV relatif terjangkau masyarakat.
Baca Juga: Kunjungi KNVB, Erick Thohir Undang Timnas Belanda untuk Kembali Bermain di Indonesia
Tentu bukan berarti berharap ada peristiwa atau kejadian pidana, melainkan sebagai langkah antisipasi ketika terjadi kejahatan. Rekaman CCTV akan mempermudah mengidentifikasi pelaku kejahatan, sepanjang kamera tersebut mampu meng-cover area secara luas. Sekaligus ini juga peringatan kepada pemilik warung yang buka 24 jam.
Mereka harus mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan. Bukan hanya menggantungkan pada kamera CCTV, melainkan juga langkah cepat ketika kejahatan menimpa mereka. Misalnya dengan menyimpan nomor polisi yang mudah dihubungi. (Hudono)