ADA modus baru dalam tawur antargeng, yakni mengangkut senjata yang hendak mereka pakai menggunakan mobil. Tujuannya jelas, agar tidak ketahuan petugas. Sebab, bila senjata ditenteng atau dimasukkan ke jok motor, bisa ketahuan kalau dirazia petugas.
Karenanya mereka mengangkut senjata yang hendak digunakan tawuran memakai mobil salah satu pelaku. Senjata dibawa mobil ke lokasi yang mereka janjikan.
Inilah yang terjadi saat bentrok anggota geng di depan GOR Amongrogo Jalan Kenari, Umbulharjo Yogya Senin dini hari lalu. Dalam kejadian itu polisi berhasil mengamankan 11 pelaku yang umumnya remaja belasan tahun serta beberapa di antaranya masih di bawah umur. Mereka yang masih di bawah umur dititipkan di BPRSR. Sedang mereka yang telah berusia 18 tahun diproses verbal sebagaimana orang dewasa.
Baca Juga: Bung Karno menemukan lima butir mutiara di bawah pohon sukun saat berada dalam pengasingan di Ende
Selain itu, polisi juga menyita berbagai jenis senjata tajam seperti celurit, sabit, serta motor yang digunakan untuk tawuran. Beberapa pelaku masih dikejar petugas dan diminta menyerahkan diri sebelum diambil tindakan tegas terukur.
Kasus ini bermula dari saling tantang di media sosial yang kemudian janjian bertemu di suatu tempat. Geng yang kalah jumlah kalah pula dalam tawuran sehingga menjadi korban bacok. Korban yang kena sabet di bagian punggung dan tangan dibawa ke rumah sakit. Dari situlah terungkap aksi tawuran yang melibatkan geng.
Dilihat dari waktu kejadiannya, sudah larut malam atau dini hari sehingga relatif sepi lalu lintas. Kebetulan saat itu juga tidak ada patroli polisi, sehingga pelaku merasa leluasa untuk melampiaskan kekerasan terhadap lawannya. Melihat senjata yang mereka gunakan, sangat menyeramkan, antara lain celurit sepanjang hampir satu meter yang mereka gunakan untuk melukai lawan.
Kasus di atas memang tidak menggambarkan kondisi di Yogya di malam hari. Meski begitu, harus diakui, geng masih eksis di Yogya. Mereka bikin onar dan mengganggu ketenteraman masyarakat, khususnya di jalan raya.
Celakanya, orang tua abai dan membiarkan anaknya berkeliaran di jalan untuk tawuran. Bahkan, sampai tidak tahu bahwa mobil orang tua digunakan anaknya untuk mengangkut senjata tajam.
Sudah saatnya orang tua peduli kepada anaknya. Jangan hanya memberi uang jajan lantas merasa kewajibannya telah selesai. (Hudono)
| BalasTeruskan Tambahkan reaksi |