SEORANG mahasiswi asal Lampung, sebut saja Z (22) tiba-tiba menjadi perhatian pengunjung mal di kawasan Condongcatur Depok Sleman. Ia berteriak-teriak sehingga mengundang perhatian orang di sekelilingnya.
Teriakannya kurang lebih begini: kalian tidak tahu perasaanku. Entahlah, apa yang dialami Z, yang jelas, semua pengunjung mal deg-degan melihat mahasiswi tersebut berada di pagar rooftop mal dengan posisi hendak melompat.
Untung ada pengunjung yang segera melaporkan kejadian tersebut ke petugas keamanan. Petugas keamanan yang melihat gadis tersebut, dengan sangat hati-hati mendekatinya. Hingga kemudian petugas berhasil memeluk Z dari belakang sebelum yang bersangkutan melompat. Selamatlah si mahasiswi tersebut. Petugas tersebut patut kita juluki sebagai pahlawan, karena berhasil menyelamatkan nyawa orang.
Baca Juga: Ini kendala yang dihadapi pasien kanker payudara yang akan mengakses trastuzumab
Usai kejadian, suasana kembali normal seperti biasa. Namun masih belum jelas, mengapa Z melakukan tindakan senekat itu, untungnya ada petugas keamanan yang menyelamatkannya. Andai saat itu tidak dicegah, tak ada yang tahu bagaimana kondisinya kemudian. Aksi nekat Z sebenarnya bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya, pernah ada peristiwa serupa mahasiswi yang bunuh diri dari lantai tinggi sebuah hotel, dan gagal diselamatkan.
Kali ini gadis Z dapat diselamatkan berkat kesigapan petugas keamanan. Saat dievakuasi, Z dalam kondisi pingsan untuk kemudian mendapat perawatan. Pertanyaannya kemudian, siapa yang menjamin bahwa Z tidak menguangi perbuatannya ? Tak ada yang berani menjamin. Artinya, kondisi psikologis Z sesungguhnya masih sangat rentan dan belum sepenuhnya stabil.
Meski selamat, ia tetap butuh pendampingan, terutama dari orang dekat, baik itu kerabat maupun orang tua. Ajak ia bicara secara perlahan, terutama terkait permasalahan yang sedang dihadapinya. Jangan banyak menggurui, melainkan posisikan secara elegan atau sejajar, sehingga tidak ada hambatan komunikasi.
Baca Juga: Hasto tuduh Jokowi gunakan penegak hukum untuk intimidasi, begini jawaban Istana
Persoalan di atas sebenarnya tidak ada kaitan dengan hukum. Hukum tak dapat menyelesaikan masalah. Hukum tak dapat mencegah orang untuk bunuh diri. Karena itu, dalam konteks pencegahan bunuh diri, harus mengedepankan pendekatan kemanusiaan.
Gali secara mendalam akar persoalannya, kemudian tawarkan solusinya secara bersama. Menanggulangi kasus bunuh diri tak bisa frontal dan sektoral, melainkan harus lintas sektoral dan komprehensif, dengan menggunakan pendekatan agama, sosial, ekonomi dan sebagainya.
Menyelamatkan satu nyawa adalah tindakan yang sangat mulia seperti dilakukan petugas keamanan mal di atas. (Hudono)
