Sadisnya klitih, main bacok seperti ini

photo author
- Selasa, 11 Juni 2024 | 12:30 WIB
ilustrasi (dok harianmerapi.com)
ilustrasi (dok harianmerapi.com)



AKSI barbar kembali terjadi di Bantul, melibatkan kilitih. Seorang pelajar yang bekerja paruh waktu sebagai driver ojek online (ojol) menjadi korban pembacokan.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu pekan lalu sekitar pukul 03.00 saat korban mengantar pesanan makanan online di Jalan Pemuda Dusun Teruman, berpapasan dengan rombongan tujuh sepeda motor. Entah bagaimana awalnya, rombongan berbalik arah dan mengejar korban, salah seorang di antaranya membacok mengenai punggung.

Usai membacok korban, pelaku langsung kabur, sementara celurit masih menancap di bahu korban. Korban awalnya dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun kemudian dirujuk ke RSUP Sardjito.

Baca Juga: Polisi Jombang Gelar Sholat Gaib untuk Briptu Rian Dwi Wicaksono

Polisi masih mengejar pelaku pembacokan. Kasus di atas sering disebut sebagai klitih, yakni pelaku kejahatan jalanan yang menganiaya korban tanpa sebab dan motif yang jelas.

Korban, inisial TS (17) sedianya mau mengantar makanan online dari titik di Sewon Bantul menuju Pajangan. Tapi belum sampai makanan diantar, keburu terjadi peristiwa penganiayaan. Apresiasi layak dialamatkan kepada pelajar tersebut yang mau bersusah payah bekerja paruh waktu sebagai driver ojol. Sangat jarang remaja yang bersedia melakukan kerja seperti TS.

Sayangnya, situasi di Jalan Pemuda saat itu tidak aman sehingga ia menjadi korban klitih. Meski begitu polisi perlu meneliti apakah pelaku benar-benar tidak mengenal korbannya. Kalau sama sekali tidak kenal, maka mudah untuk menyimpulkan aksi tersebut kategori klitih. Sebaliknya, bila mengenal, apalagi dari sekolah yang berbeda, boleh jadi ada motif sentimen atau ingin balas dendam.

Baca Juga: Begini Cara Pengajuan Akun PPDB Jateng 2024 dan Aktivasi ppdb.jatengprov.go.id

Namun, apapun itu, jalanan di Bantul suah selayaknya steril dari aksi kejahatan, termasuk klitih. Tak boleh ada orang, siapapun, menenteng senjata dan menakut-nakuti pengguna jalan. Berkaitan itulah kita mendorong aparat kepolisian untuk mengintensifkan patroli di kawasan rawan kejahatan, kalau perlu dilakukan secara bergilir.

Begitupun warga, diharapkan menghidupkan sistem keamanan lingkungan, seperti ronda, untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan, termasuk peristiwa di atas. Pertahanan wilayah kampung menjadi sangat efektif ketika partisipasi warga cukup tinggi.

Sebaliknya, bila warga abai, dikhawatirkan pelaku kejahatan tidak akan takut berbuat onar. Klitih harus diberantas, siapapun pelakunya. Jalanan di DIY harus terbebas dari aksi kejahatan jalanan. (Hudono) *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X