Mengapa makin banyak mahasiswi putus asa dan berakhir seperti ini

photo author
- Kamis, 23 Mei 2024 | 16:20 WIB
Petugas saat mengevakuasi jasad korban usai lompat dari Jembatan Layang Janti. (FOTO: DOKUMENTASI HUMAS POLSEK DEPOK BARAT)
Petugas saat mengevakuasi jasad korban usai lompat dari Jembatan Layang Janti. (FOTO: DOKUMENTASI HUMAS POLSEK DEPOK BARAT)



SEORANG mahasiswi perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, PW (19), warga Mlati Sleman, mencoba mengakhiri hidup dengan cara meloncat dari Jembatan Layang Jombor beberapa hari lalu. Namun, nyawanya terselamatkan. Ia hanya mengalami patah di tulang kaki dan beberapa bagiah dahi berdarah. Aksi bunuh diri ini gagal dilakukan.

Aksi nekat mahasiswi tersebut sempat viral di media sosial. Publik mungkin ingin tahu mengapa mahasiswi tersebut ingin mengakhiri hidupnya.

Berdasar percakapan di media sosial yang terekam di HP, korban sempat menuliskan kata-kata ‘I love You ‘ yang ditujukan kepada kekasihnya, ML (21) warga Jawa Barat. Ia juga mengaku sedang punya masalah keluarga, namun tak dijelaskan detil. Diduga PW putus asa menghadapi masalah keluarga.

Baca Juga: Merasa sangat optimis dan diplomatis, simak ramalan cinta zodiak Gemini dan Cancer Kamis 23 Mei 2024

Bahkan, dalam percakapan itu korban sempat mengutarakan niatnya untuk bunuh diri. Tapi aksi bunuh diri ini gagal, lantaran korban tidak mati, sehingga masuk kategori percobaan bunuh diri. Dalam KUHP memang tidak ada sanksi bagi orang yang gagal bunuh diri. Kalaupun bunuh diri berhasil, pun tak mungkin dikenai sanksi karena pelaku yang sekaligus korban meninggal.

KUHP hanya mengatur sanksi bagi orang yang membantu atau memberi kesempatan orang lain untuk bunuh diri. Sanksi baru bisa diterapkan bila bunuh dirinya berhasil, bila gagal tak dapat dikenai sanksi. Tentu yang lebih menarik dan menjadi perhatian netizen, mengapa PW yang notabene seorang mahasiswi punya pikiran nekat mengakhiri hidup.

Boleh dibilang PW merepresentasikan kaum intelektual, namun punya pikiran nekat dan tidak intelek. Bunuh diri jelas bukan cara penyelesaian, bahkan tidak menyelesaikan masalah. Masih belum jelas masalah keluarga seperti apa yang dialami PW hingga berbuat nekat. Dalam hal ini kekasih PW, yakni ML, mestinya peduli terhadap masalah yang dihadapi PW. Paling tidak, ML bisa membujuk kekasihnya untuk tidak mengambil jalan pintas membunuh diri sendiri.

Baca Juga: Langit berbisik dengan keajaiban, simak ramalan cinta zodiak Leo dan Virgo Kamis 23 Mei 2024

Untuk mendapatkan kronologi lengkap dan motifnya, polisi kiranya perlu meminta keterangan ML. Tujuannya agar jangan sampai peristiwa serupa terulang. Meski PW selamat, bila tidak ada pendampingan, dikhawatirkan yang bersangkutan melakukan tindakan yang sama atau mengulangi perbuatannya.

Sudah banyak kasus, orang mencoba berulang kali bunuh diri namun gagal, hingga akhirnya suatu saat berhasil. Alangkah baiknya mencegah orang bunuh diri ketimbang hanya menunggu hingga aksi bunuh diri itu benar-benar terjadi. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X