HARIAN MERAPI - Ibadah puasa Ramadhan sesungguhnya juga untuk meng-upgrade diri menuju pribadi bertakwa.
Tanpa terasa, kita sudah berada pada sepuluh hari terakhir Puasa Ramadhan 1445 H.
Puasa yang kita kerjakan hampir satu bulan ini ternyata mampu menghadirkan suasana yang sangat berbeda dengan bulan-bulan yang lain sepanjang tahun.
Umat Islam seakan-akan senantiasa dalam kesadaran penuh untuk selalu mengajak dan mengerjakan kebajikan serta mencegah kemungkaran. Kita baca dan lihat di media massa, sosmed, sampai para aparat pun dengan sigap menghimbau dan tidak segan menindak mereka yang terang-terangan tidak menghormati bulan puasa.
Baca Juga: Tips jaga kesehatan gigi dan mulut selama berpuasa, sikat gigi dua kali dan...
Puasa adalah menahan (“imsak”) dari lapar dan dahaga serta yang membatalkannya dari terbit fajar hingga masuk waktu maghrib. Ia merupakan amalan ibadah yang wajib dikerjakan oleh setiap orang yang mengaku dirinya beriman.
Seperti yang tersurat dalam ayat berikut: ”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa seperti telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah; 2:183).
Orang-orang yang mengaku dirinya beriman diwajibkan untuk membuktikan keimanannya dengan melaksanakan kewajiban Puasa Ramadhan.
Selain berguna untuk memberi waktu istirahat bagi mesin pencernaan kita, puasa memiliki makna yang lebih dalam bagi kita untuk dapat menahan hawa nafsu, menjadikan kita lebih bisa memahami arti lapar yang tentunya sering dialami oleh saudara kita yang tidak berpunya.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri 2024, Kejati DIY Gelar Bazar Ramadhan 1445 H dan Tebus Murah, Ini Tujuannya
Kesenjangan antara yang kaya dan miskin makin hari kian nyata (widening gap). Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak hanya diperoleh bagi mereka yang berkecukupan karena mahalnya biaya pendidikan.
Dengan momentum puasa sebulan penuh kali ini, semua komponen bangsa harus berani memulai untuk memutus mata rantai itu jika benar-benar kita menginginkan kehidupan yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Untuk memotivasi kita supaya memperbanyak amalan di bulan Ramadhan, Allah menjanjikan pahala berlipat ganda untuk setiap amalan yang dilakukan di bulan
suci Ramadhan.
Apabila kita memberi makanan untuk berbuka puasa, maka dijanjikan pahala seperti orang yang berpuasa, tidak terkurangi sedikit pun. Demikian besarlah kasing sayang Allah untuk orang-orang yang berpuasa dengan penuh harapan dan penghisaban.
Tarawih adalah amalan sunat yang sangat dikuatkan untuk dilakukan selama bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Jangan belanja berlebihan, stok sembako di Kota Yogya dipastikan aman
Dengan Tarawih kita diharapkan lebih mendekatkan diri dan mohon ampunan kepada Allah SWT. Jika pada bulan di luar Ramadhan, waktu jamaah shalat Isya’ hanya ada satu atau dua shaf, maka pada bulan suci ini hampir setiap masjid ataupun musholla dipenuhi oleh jamaah yang mengerjakan Shalat Tarawih.