HARIAN MERAPI - Ada sepuluh karakteristik hati manusia, dimana diantaranya adalah qalbun saliim.
Qalbu bisa dikatakan sebagai hati/perasaan. Di dalam qalbu terdapat sebuah pembangkit yang bisa menggerakkan setiap tindakan manusia. Ketakwaan seseorang berada di dalam qalbunya.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Ketakwaan itu di sini! Ketakwaan itu di sini!” (Seraya menunjukkan ke arah dada beliau)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Wujudkan pariwisata ramah disabilitas, Kulon Progo bangun Inclusive Tourism Information Center
Qalbu merupakan bagian dari diri yang mudah sekali mengalami perubahan karena
sifatnya lemah dan mudah terwarnai oleh berbagai hal. Oleh karenanya harus dijaga dan dirawat dengan baik melalui berbagai amalan dan ibadah kepada Allah SWT.
Di dalam Al-Qur’an ada sepuluh macam hati manusia berdasarkan karakteristiknya; yakni:
Pertama, Qalbun Saliim; artinya hati yang sehat, bersih dan selamat dari kekufuran dan kemunafikan. Hati yang penuh ikhlas dan ridha atas apapun ketentuan Allah tentang dirinya. Firman Allah SWT: “Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”. (QS. Asy-Syu’ara’; 62:89).
Kedua, Qalbun Muniib; yakni hati yang seantiasa kembali dan bertobat kepada Allah SWT. Setiap melakukan dosa dan kesalahan akan bersegera untuk kembali kepada-Nya.
Firman Allah SWT: “Yaitu orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih sekalipun dia Maha Ghaib, tidak kelihatan olehnya dan dia datang kepada-Nya dengan hati yang bertobat dan tunduk kepada-Nya”. (QS. Qaf; 50:33).
Baca Juga: AI ibarat pisau bermata dua. Punya banyak manfaatnya tapi berbahaya jika disalahgunakan
Ketiga, Qalbun Mukhbiit; yakni hati yang senantiasa tunduk dan tenang. Menghadapi situasi yang seperti apapun tidak menjadikannya resah, galau dan sebagainya. Tetap tenang penuh ketundukan kepada-Nya, sebagaimana Firman Allah SWT:
“dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus”. (QS. Al-Hajj; 22:54).
Keempat, Qalbun Wajiil; yakni hati yang senantiasa takut serta khawatir kalau amal yang dilakukan tidak diterima-Nya serta takut kalau tidak selamat dari siksa api neraka yang sangat menyedihkan.
Firman Allah SWT: “Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya”. (QS. Al-Mukminun; 23:60).
Kelima, Qalbun Taqiy; yakni hati yang selalu mengagungkan syiar-syiar Allah SWT. Orang yang memiliki qalbun taqiy ini sudah barang tentu merupakan buah dari keimanan dan ketakwaannya yang selalu meningkat.