Biografi Pele

photo author
- Jumat, 30 Desember 2022 | 08:05 WIB
Pele  (ANTARA/HO/FIFA Media Office)
Pele (ANTARA/HO/FIFA Media Office)

"Jika engkau pergi ke sana (Eropa), yang bisa engkau lakukan hanyalah menjuarai turnamen. Engkau datang ke sini (Amerika Serikat), engkau memenangkan sebuah negara," kenang Clive Toye, manajer Cosmos, kepada Pele, kala itu.

Baca Juga: Fan Argentina rela antre demi dapatkan tato Messi dan trofi Piala Dunia 2022

Dan memang Pele telah membuat Amerika Serikat jatuh hati.

Hanya dalam waktu dua tahun, Pele mengubah sepak bola Amerika Serikat dari olahraga yang hampir tak dipedulikan siapa pun menjadi olahraga yang membuat tiket untuk stadion berkapasitas 80.000 penonton pun ludes dipesan orang.

Di sana dia memenangkan kejuaraan Liga Sepak Bola Amerika Utara, sekaligus membuka pintu bagi bintang-bintang sepak bola dari ujung dunia lainnya, termasuk Johan Cruyff dan George Best, untuk bermain di Amerika Serikat, hingga sekarang.

Pele adalah pesepakbola yang paling dicintai di generasinya atau generasi lainnya. Dia adalah rajanya permainan yang indah nan abadi yang membuat Brazil menjuarai Piala Dunia 1958, 1962 dan 1970.

Baca Juga: Kementerian Perdagangan tindak tegas 25.653 tautan di marketplace

Ketika akhirnya pensiun pada 1977, Pele telah mencetak lebih dari 1.000 gol. 77 gol di antaranya dia buat untuk Brazil yang baru beberapa hari lalu disamai Neymar setelah hampir setengah abad tak tersentuh siapa pun.

Namun pengaruhnya jauh melampaui lapangan hijau karena dia juga menjadi fenomena yang menjadi pabrik uang karena namanya menjadi jaminan untuk semua jualan olahraga, mulai kostum, kartu kredit, sampai jam tangan.

Pernah kapok bermain

Lahir dalam nama asli Edson Arantes do Nascimento pada Oktober 1940, Pele memainkan pertandingan pertamanya untuk Santos saat berusia 15 tahun pada 1956.

Setahun kemudian dia dipanggil bergabung dengan timnas Brazil dan membuat gol debutnya bersama timnas kala melawan Argentina. Pada 1958 dia masuk skuad Piala Dunia Swedia.

Baca Juga: Ramalan cuaca ekstrem dan badai dahsyat tidak terbukti, BRIN : Itu prediksi yang dilakukan personal

Keikutsertaan dia dalam putaran final Piala Dunia edisi 1958 itu menjadi bahan perdebatan sengit di Brazil.

Banyak pihak mempertanyakan apakah sudah pantas remaja ramping itu memanggul beban berat dari turnamen terbesar sejagat itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X