Muhammad Rafli Setiawan, Usia 13 Tahun Jadi Atlet Esport Termuda PON Papua

photo author
- Selasa, 21 September 2021 | 10:35 WIB
Atlet esport perwakilan DKI Jakarta untuk nomor Free Fire, Muhammad Rafli Setiawan, menjadi pemain termuda di cabang olahraga eksibisi esport di temui di gaming room Wisma Atlet Doyo Baru, kabupaten Jayapura, Minggu (19/9/2021).  (ANTARA/Arindra Meodia)
Atlet esport perwakilan DKI Jakarta untuk nomor Free Fire, Muhammad Rafli Setiawan, menjadi pemain termuda di cabang olahraga eksibisi esport di temui di gaming room Wisma Atlet Doyo Baru, kabupaten Jayapura, Minggu (19/9/2021). (ANTARA/Arindra Meodia)

JAYAPURA, harianmerapi.com - Muhammad Rafli Setiawan, remaja berusia 13 tahun menjadi bagian dari kontingen DKI Jakarta itu menjadi atlet esport termuda di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Rafli, begitu panggilan akrabnya, mulai bermain Free Fire sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) saat dia berusia 11 tahun.

"Pertama sih saya lihat teman main game, saya jadi ingin main game," kata Rafli saat ditemui di Wisma Atlet Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, yang masih berada pada satu kawasan arena hoki dan kriket yang menjadi tempat bertanding cabang olahraga eksibisi tersebut, Minggu (19/9/2021).

Baca Juga: Berikut 11 Tim Free Fire yang Bertanding dalam Cabor Esports PON XX Papua

Salah seorang teman bermain Rafli yang bertempat tinggal tidak jauh dari rumahnya kemudian mengenalkan dia kepada teman-temannya yang lain. Dari situ lah terbentuk tim Free Fire yang dinamai Basreng.

Bersama tim Basreng, Rafli kemudian mulai memasuki dunia kompetitif pada 2019 dengan mengikuti beberapa turnamen offline tingkat komunitas.

Semakin serius dengan dunia esport, Rafli mulai memantapkan diri untuk menempati posisi sebagai rusher atau penyerang di timnya.

"Saya pernah melihat YouTuber menjadi rusher, setelah itu saya cara mainnya, saya latihan akhirnya saya suka. Di situ mulai atur strategi cara jadi rusher bagaimana, habis itu saya sudah mulai paham cara jadi rusher, akhirnya sampai saat ini masih jadi rusher," ujar Rafli.

Latihan Keras

Memiliki usia yang tergolong lebih muda dari rata-rata para pemain esport lain, bahkan dari teman satu timnya sendiri, Rafli mengaku tidak pernah merasakan diskriminasi.

Baca Juga: Pendaftar PUBG Mobile PON Papua Tembus 4.200 Tim

Rafli mengaku dapat mengimbangi kemampuan teman-temannya di yang memiliki usia jauh di atasnya, yakni Luthfan Aufa Faqih berusia 23 tahun dan Muladi Ahmad Yasin 20 tahun, termasuk Muhammad Haikal yang satu tahun di atasnya.

"Enggak disepelein, mereka kasih tahu aku kalau salah bagaimana. Kalau ada kesalahan-kesalahan pas main turnamen dievaluasi," kata Rafli menegaskan.

Kerja keras Rafli bersama tim yang melakukan latihan delapan jam sehari terbayarkan ketika lolos kualifikasi esport PON Papua tingkat provinsi, menjadi perwakilan DKI Jakarta untuk tim Free Fire.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aston Villa Bantai Manchester United 2-1

Senin, 22 Desember 2025 | 06:00 WIB

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X