MIMIKA, harianmerapi.com - Faktor cuaca menjadi kendala molornya jadwal di beberapa cabang aerosport pada PON XX Papua, seperti terjun payung dan terbang layang.
Terganggunya jadwal cukup berpengaruh pada kesiapan atlet DIY sehingga tak mampu menampilkan performa terbaik dan target medali di beberapa nomor menjadi meleset.
Salah satu nomor yang gagal dimenangkan oleh DIY adalah pada terbang layang kelas precision landing atau ketepatan mendarat putri.
Baca Juga: Irfan Bachdim Dirumorkan Mengundurkan Diri dari PSS
Cuaca yang tak menentu di sekitaran Lanud TNI AU Mimika, membuat pertandingan berulang kali ditunda.
Seperti diketahui, cabor terbang layang tidak bisa dipertandingan dalam kondisi hujan.
Sementara itu, tim terjun payung DIY masih menjalani kualifikasi dalam beberapa kategori yang dipertandingkan, yaitu ketepatan mendarat beregu putra dan putri dengan ketinggian 3.500 feet sebanyak delapan babak yang memperebutkan dua medali.
Baca Juga: Hanya Gara-gara Sering Rewel, Balita Ini Dianiaya Ayah Tiri Secara Sadis
Selain itu ketepatan mendarat putra dan putri dengan ketinggian 2.500 feet sebanyak 10 babak yang memperebutkan satu medali.
Saat kualifikasi ketepatan beregu putri, salah satu penerjun DIY, Endang Trilibrata Ela Rahmawati sempat mengalami cedera ringan di pinggul karena mendarat dalam posisi yang kurang ideal.
Namun meski begitu, Elma tetap bisa bertanding dalam lomba yang sasaran mendaratnya bertempat di Lapangan Kantor Bupati Mimika.
Baca Juga: Tekan Stunting, Kulon Progo Deteksi Faktor Risiko Calon Pengantin
Menurut Elma, bantalan tempat sasaran mendarat yang digunakan dalam PON XX Papua ini relatif keras.
“Busa yang digunakan jenisnya berbeda dengan yang kita pakai untuk mendarat dalam latihan waktu di Yogya selama ini. Yang ini cukup keras. Hampir semua atlet dari daerah lain juga mengeluhkan ini,” jelas Elma di sela kualifikasi.