Sebanyak 242 karateka dari berbagai provinsi berduel dalam 60 nomor pertandingan.
Persaingan ketat terjadi di partai puncak, terutama di nomor kumite putra kelas berat.
Atlet Jawa Barat, Huggies Yustisio, sukses mempertahankan gelar juara di Kumite +84 kg putra setelah menang dramatis 5–4 atas Getta Shafada Aryadilana dari Jawa Tengah.
Legenda Karate Indonesia, Umar Syarief, yang turut hadir menyaksikan pertandingan, mengapresiasi penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus 2025.
Baca Juga: Kasus mahasiswa tewas di Unud, polisi periksa ponsel dan laptop korban
Menurutnya, ajang ini merupakan langkah maju dalam pembangunan ekosistem bela diri nasional.
“Atlet muda butuh kompetisi berkelanjutan agar prestasi mereka tidak berhenti di daerah. Dari sinilah bibit juara nasional dan internasional lahir,” kata peraih perak Asian Games 2010 itu.
Di akhir pertandingan Karate, DKI Jakarta tampil sebagai juara umum dengan koleksi tiga emas, satu perak, dan dua perunggu.
Jawa Barat menyusul dengan dua emas, sementara Sulawesi Selatan menempati peringkat ketiga lewat dua emas dan satu perak.
Baca Juga: Tukin ASN ESDM naik sebesar 100 persen, Bahlil: Kalau ada yang main-main saya rumahkan
Dari cabang Ju-jitsu, persaingan tak kalah ketat.
Jawa Timur memimpin dengan lima emas, disusul Jawa Barat dengan empat emas, dan DKI Jakarta di posisi ketiga.
Ketua Umum PB Ju-jitsu Indonesia (PBJI) Dedy Triharjanto menyebut ajang ini sebagai laboratorium pembinaan atlet nasional.
“Kami menjadikan PON Bela Diri ini sebagai bahan evaluasi menjelang Kejuaraan Dunia di Bangkok. Dari sini kita bisa menilai siapa yang siap naik ke level internasional,” ungkapnya.