Sementara di arena Wushu, kontingen Jawa Timur tampil luar biasa dengan panen delapan medali emas.
Dua di antaranya dipersembahkan oleh Muhammad Daffa “Golden Boy” Hidayatullah dan Jennifer Tjahyadi, yang sama-sama meraih dua emas di nomor Taolu.
Hasil gemilang ini membuat Jawa Timur menyodok ke posisi ketiga klasemen sementara perolehan medali keseluruhan.
Ketua Pengprov Wushu Jatim, HM Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan target delapan emas yang dicanangkan sejak awal telah tercapai.
“Saya minta para atlet tetap rendah hati. Masih ada beberapa nomor tersisa, jadi terus fokus dan nikmati pertandingan,” katanya.
Hingga Sabtu (25/10) sore, DKI Jakarta secara mengejutkan menyalip Jawa Barat di puncak klasemen sementara dengan 36 medali emas.
Jawa Barat turun ke posisi dua dengan 34 emas, sementara Jawa Timur di posisi tiga (27 emas), disusul Jawa Tengah yang melorot ke peringkat empat (20 emas).
Kalimantan Timur menutup lima besar dengan 16 emas.
Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali, menilai atmosfer kompetisi kian panas menjelang hari terakhir.
“PON Bela Diri Kudus 2025 menunjukkan betapa tingginya semangat atlet dari berbagai provinsi. Kudus benar-benar menjadi pusat perhatian dunia bela diri nasional,” ujarnya bangga.
Sekretaris Jenderal PB Wushu Indonesia, Ngatino, menambahkan bahwa ajang ini tak sekadar soal medali, tetapi juga kesempatan mencari bibit unggul.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 goyang Nagan Raya Aceh, BMKG: Akibat sesar besar Sumatera
“PON Bela Diri menjadi momentum penting untuk melihat potensi atlet yang bisa masuk pelatnas. Ini investasi besar bagi masa depan olahraga bela diri Indonesia,” tutupnya. *