Apresiasi juga datang dari Ketua Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf, yang menyebut pertandingan berlangsung sangat ketat di hampir semua sektor.
Ia bangga melihat atlet-atlet dari berbagai daerah tampil dengan determinasi tinggi demi mengejar poin nasional dan meningkatkan ranking.
Basri menekankan bahwa pengalaman bertanding di level Sirnas sangat penting untuk mempersiapkan atlet menuju pentas internasional.
Ia berharap klub-klub potensial dari daerah, termasuk PB Cahaya Lumajang dan sejumlah klub lain yang menunjukkan progres positif, terus konsisten membina atlet muda.
Baca Juga: Waspadai risiko digital pada anak, begini ajakan Komdigi kepada masyarakat
Tahun ini, Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 diikuti 1.238 atlet dari seluruh Indonesia.
Selain memperebutkan hadiah total Rp 636 juta, para peserta berjuang keras demi mengamankan poin yang menentukan peluang tampil di level yang lebih tinggi.
Munculnya kejutan dari klub-klub daerah seperti PB Cahaya Lumajang menjadi bukti bahwa pembinaan bulutangkis di Indonesia semakin merata.
Di sisi lain, keberhasilan PB Djarum mempertahankan dominasi menunjukkan bahwa kompetisi semakin ketat dan kualitas para pemain muda terus meningkat.
Baca Juga: Borobudur Marathon 2025 Dijubeli 11.500 Pelari dari 38 Negara
Dengan kombinasi kejutan, persaingan ketat, dan lahirnya juara-juara baru, Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 menjadi panggung penting bagi masa depan bulutangkis Indonesia.
Sekaligus sebagai pembuktian bahwa talenta dari berbagai penjuru tanah air siap melangkah menuju level lebih tinggi. *