PSS Sleman dalam Misi Penyelamatan, Strategi Huisra Tak Terakomodasi

photo author
- Minggu, 16 Maret 2025 | 19:10 WIB
Arsip. Pesepak bola PSS Sleman Paulo Oktavianus Sitanggang (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persib Bandung Moh. Edo Febriansah (kanan) dalam pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/12/2024).  (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Arsip. Pesepak bola PSS Sleman Paulo Oktavianus Sitanggang (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persib Bandung Moh. Edo Febriansah (kanan) dalam pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/12/2024). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

HARIAN MERAPI - Seluruh stakeholder PSS Sleman mencanangkan misi penyelamatan agar tim kebanggaan tidak terlempar ke kasta kedua musim depan. Misi itu mulai dimulai dengan mengembalikan PSS ke Stadion Maguwoharjo usai Lebaran.

Kembalinya PSS ke Maguwoharjo diyakini bakal menaikKan mental selama pertandingan karena mendapat dukungan penuh dari suporter. Namun, dukungan saja belum cukup. Pieter Huisra masih punya banyak pekerjaan rumah terlebih setelah dipermalukan Persis 1-4 pekan lalu. Dua di antaranya adalah formasi dan strategi.

Adapun persoalan yang dimaksud adalah tak terakomodasinya taktik Pieter Huisra dalam menekan pertahanan lawan. Saat melawan Persis contohnya. Eks pelatih Borneo FC itu memasang formasi 3-4-3 untuk mengejar skor lalu mengedepankan serangan lewat area sayap. Formasi itu punya risiko tinggi ketika kehilangan bola. Sayangnya para gelandang tak punya kekuatan dan kecepatan dalam menutup ruang ketika mendapat serangan balik.

Baca Juga: Tujuh Pertandingan Tersisa Lawan Klub Raksasa, PSS Sleman dalam Zona Bahaya

Pelatih Persis, Ong Kim Swee, melihat kelemahan itu lalu membeberkannya ke publik. “Banyak celah dalam strategi PSS itu. Kami memilih untuk bermain efektif dan mengeksplorasi celah-celah itu,” bebernya.

Para gelandang bertahan PSS gagal memotong bola sehingga kecepatan pemain Persis mampu menaklukan garis pertahanan yang dinaikkan hingga ke lapangan tengah. Dua gol mereka ceploskan lewat pola serupa. Wahyudi Hamisi, Jayus Hariono, dan Betinho tak punya kecepatan yang dibutuhkan Huisra.

Sebelum membereskan pekerjaan rumah itu, tim pelatih dan manajemen sepakat memberi waktu libur untuk Hokky Caraka dan kolega. “Kami terus memperbaiki sebelum menghadapi tujuh pertandingan super penting ke depan. Sekarang kami berikan pemain waktu libur untuk memulihkan tenaga dan mental,” kata Leonard Tupamahu, manajer PSS.

Baca Juga: Manajemen PSIM Jogja Pertahankan Rafinha untuk Liga 1 Musim Depan, Namun Belum Ada Titik Terang

Huisra sendiri menyetujui keputusan manajemen untuk meliburkan pemain. Ia melihat para pemain memang membutuhkan itu. Namun, ia berharap pemain terus menjaga kondisi selama latihan diliburkan. “Saat ini kami memiliki waktu 3,5 minggu lebih untuk melepaskan beban yang ada dibenak setiap pemain, tetap menjaga kebersamaan dan terus berlatih ekstra keras untuk meningkatkan kebugaran pemain," jelas Huistra.

Kekalahan pekan lalu membuat PSS masih berada di zona degradasi tepatnya peringkat ke-17 klasemen sementara. Mereka mengumpulkan 22 poin dari 27 laga, terpaut dua poin dari zona aman. Selanjutnya pada tujuh pertandingan tersisa, PSS akan bertemu lawan-lawan tangguh yaitu PSBS Biak, Dewa United, Persib Bandung, PSM Makassar, PSIS Semarang, Persija Jakarta, lalu Madura United. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X