Grup ini juga bisa menciptakan tiga tim yang mengumpulkan 6 poin, jika Jepang menumbangkan Senegal dan Argentina mengatasi Polandia.
Dari Grup E, Korea Selatan dan Burkina Faso akan bertarung menjaga asa mereka. Tapi, kemenangan tak akan berarti apa-apa jika peringkat ketiga dari empat grup lain mengemas minimal 4 poin.
Dari Grup F, Meksiko memiliki peluang lebih besar untuk menang ketimbang Selandia Baru yang sudah dua kali kalah dan kebobolan 6 gol. Peringkat ketiga dalam grup ini kemungkinan besar juga mengemas 4 poin.
Dengan demikian, hasil seri akan terlalu riskan bagi Indonesia karena kebanyakan peringkat ketiga di grup-grup lain akan mengemas minimal 4 poin.
Baca Juga: Polisi ungkap kasus penganiayaan anak usia enam tahun di Sukabumi, ternyata ini pelakunya
Kecuali Jepang dikalahkan Senegal dan Uzbekistan dikalahkan Spanyol atau Korea Selatan gagal mengalahkan Burkina Faso dengan selisih 5 gol, hasil seri sudah cukup mengantarkan Garuda Muda ke babak 16 besar sebagai salah satu dari empat tim berperingkat tiga terbaik.
Namun, mengingat Indonesia bertanding lebih dulu ketimbang tim-tim itu, cara teraman bagi Garuda Muda adalah berinvestasi tiga poin dari Maroko.
Jika melihat statistik pertandingan melawan Panama dan Ekuador, kekuatan Maroko terletak pada sisi kanan permainannya. Sebaliknya, sektor kiri membuat mereka memiliki celah kelemahan.
Sektor kanan Maroko andil dalam salah satu gol kala menaklukkan Panama 2-0, sebaliknya salah satu dari dua gol yang dibuat Ekuador di gawang Maroko berawal dari kesalahan sektor kiri tim asuhan Said Chiba itu.
Baca Juga: Kualitas udara di DKI masih kategori tidak sehat, terburuk di dunia, ini urutannya
Ekuador terlihat mengeksploitasi celah lemah Maroko di sektor kiri di mana mereka lebih banyak masuk ke sepertiga terakhir lapangan dari sektor ini, sehingga bisa menaklukkan tim yang sebelumnya memperdaya Panama itu.
Indonesia sendiri kuat di sektor kiri, namun pada pertandingan kedua melawan Panama, performa sayap kanan dan lini tengah meningkat.
Jika kekalahan Maroko dari Ekuador menjadi rujukan, Indonesia bisa meniru Ekuador mengoptimalkan sektor kanan untuk mengeksploitasi celah Maroko di sektor kiri.
Itu artinya, bek kanan Welber Jardim, gelandang Ji Dan-bin atau Achmad Zidan Arrosyid, dan winger Jehan Pahlevi atau Amar Brkic harus bermain lebih eksplosif dan lebih keras lagi.
Baca Juga: Tragedi adik bunuh kakak ipar gara-gara masalah ini