Tujuh Perupa Gelar 'Song' Art Exhibition di Joning Art Space Sewon Bantul

photo author
- Senin, 4 Juli 2022 | 11:14 WIB
Ketujuh artis bersama Dr. Timboel Raharjo saat seremonial pembukaan (Teguh Priyono)
Ketujuh artis bersama Dr. Timboel Raharjo saat seremonial pembukaan (Teguh Priyono)

harianmerapi.com - Mengangkat tema lokal dengan pendekatan historis lokalitas yang demikian kental pada keberadaan sebuah wilayah, Kasongan, menjadi sumber inspirasi bersama untuk berkarya.

Kemudian diangkatlah 'Song' sebagai tema besar untuk mewujudkan karya tujuh perupa.

Mereka adalah Adhik Kristiantoro, Giring Prihatyasono, Harun, Heru Siswanto, Hono Sun, Iskandar Sy dan Yaksa Agus, dalam 'Song Art Exhibition'song

Baca Juga: Horor mengusir lelembut penghuni pojok dapur yang suka mengganggu Tukinah

acara berlangsung sejak 2 Juli hingga 3 Agustus di Joning Art Space Area Sawah, Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul.

Sebagaimana diungkap penggagas sekaligus owner Joning Art Space Heru Siswanto,

pameran kali ketiga yang selalu mengusung tema tentang lingkungan sekitar Kasongan merupakan komitmen untuk mendekatkan masyarakat Kasongan dan sekitarnya pada semangat berkarya

serta reaktualisasi kembali sejarah Kasongan masa lampau hingga saat ini yang menjadi pusat kegiatan berkarya Terakota atau gerabah.

"Menurut sejarahnya kerajinan gerabah awalnya merupakan bentuk perlawanan masyarakat melawan penindasan asing (Belanda) yang dipimpin oleh Kiai Abdurrauf atau orang mengenal dengan panggilan Kiai Song."

Baca Juga: Grup Band Pop Rock asal Amerika Serikat Maroon 5 Akan Konser di Korea Selatan, Ini Jadwalnya

"Karena Belanda selalu merampas hasil panen para petani dan rakyat di wilayah ini semasa perang Jawa atau Pangeran Diponegoro berlangsung," urai Heru di sela acara pembukaan pameran oleh Dr. Timboel Raharjo, M. Hum., Sabtu (2/7/2022) malam.

Hal yang sama juga diungkap Dr. Timboel Raharjo dalam sambutan pembukaan,

menurut Dekan Fakultas Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, Kiai Song adalah orang yang kali pertama mengajarkan pembuatan gerabah kepada masyarakat di sekitar sini.

Kiai Song juga yang mengajak penduduk di wilayah ini untuk meninggalkan pekerjaan sebagai petani.

Hal ini dilakukan karena setiap kali panen hasilnya selalu dijarah dan dirampas untuk kebutuhan pangan pihak Belanda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X