"Batman contoh dari pergeseran yang terjadi tahun 2000 ketika film warabala mengambil alih. Tokoh utama sebagian besar tertutup oleh topeng, sebagian besar orang tak peduli siapa di dalamnya, entah itu Robert Pattinson atau Ben Affleck atau siapa pun," kata McDonald.
Tapi Cruise bisa membawa dirinya menjadi semacam pahlawan super di dunia nyata. Dia melakukan aksi dan adegan berbahaya sendiri, menjadi pilot pesawat, melompat dari gedung tinggi, bahkan sulit menonton Cruise tanpa bertanya-tanya, apa yang dia tidak bisa lakukan, kata analis media Comscore, Paul Dergarabedian.
Mengingat masih ada filmnya yang akan tayang, "Mission: Impossible" tahun depan dan tahun berikutnya, belum ada tanda-tanda kesuksesan Cruise akan meredup.
Baca Juga: Antisipasi PMK pada Ternak, Pemkab Banjarnegara Tutup Pasar Hewan
"Pemilik bioskop sangat menyukai Tom Cruise karena hidupnya didedikasikan untuk pengalaman bioskop. Filmnya dibuat dan dieksekusi untuk layar lebar," kata Dergarabedian.
Tom Cruise bahkan diam-diam menonton film "Tenet" dari Christopher Nolan di bioskop pada pandemi 2020 untuk membantu meningkatkan penjualan tiket.
"Saya sudah membuat 30 sampai 40 film," kata Cruise kepada majalah Empire. "Saya bertanggungjawab untuk ribuan, kalau bukan puluhan ribu pekerjaan."
Baca Juga: Sewu Dino Bagian 25: ‘Rambut Sing Diculi Koncomu, Mbok Pikir Opo’, Erna Terancam?
Dedikasinya membuat Cruise tak selalu sejalan dengan rekanan studionya. Dia dikabarkan menggugat Paramount tahun lalu karena hanya memberikan jeda 45 hari sebelum menayangkan "Mission Impossible" setelah tayang di bioskop ke platform streaming.
Tapi dedikasinya diterima baik di Cannes yang melibatkan para pemilik bioskop.
"Dia orang yang berdedikasi terhadap sinema. Untuk melihat Tom Cruise, kau harus menonton film di bioskop," kata direktur festival Thierry Fremaux.*