Sewu Dino Bagian 14: Santet Biadab yang Disebut Sewu Dino

- Selasa, 17 Mei 2022 | 19:17 WIB
Sewu Dino atau 1.000 Hari, sebuah kisah yang ditulis Simple Man berdasarkan pengalaman seseorang yang terjebak dalam pusaran santet.  (Foto : Twitter @SimpleM81379523)
Sewu Dino atau 1.000 Hari, sebuah kisah yang ditulis Simple Man berdasarkan pengalaman seseorang yang terjebak dalam pusaran santet. (Foto : Twitter @SimpleM81379523)

JOGJA, harianmrapi.com - Sewu Dino atau dalam bahasa Indonesia berarti 1.000 Hari, satu cerita viral selain KKN di Desa Penari yang ditulis Simple Man pemilik akun Twitter @SimpleM81379523.

Sewu Dino juga merupakan cerita horor berdasarkan kisah nyata, berdasarkan pengalaman narasumber, yang disampaikan kepada Simple Man, sama halnya dengan KKN di Desa Penari.

Sewu Dino menceritakan pengalaman mengerikan dan kelam yang dialami tokoh utamanya, seorang perempuan dengan nama samaran Sri.

Sewu Dino jadi salah satu unggahan Simple Man yang viral selain KKN di Desa Penari.

Baca Juga: Kejadian Mistis Tukang Becak Pagi-pagi Dapat Penumpang yang Merayu Ngajak Mampir, Ternyata......

Harian Merapi menulis ulang cerita Sewu Dino dengan melansir unggahan Simple Man di akun Twitternya, Agustus 2019.

Sewu Dino bagian 14: Santet Sewu Dino.

Sri, Erna, melok aku,” Mbah Tamin memanggil mereka, agar keluar rumah.

Hanya Dini, yang masih syok, ia tetap di kamar, belum mengerti apa yang terjadi, ia masih mencoba mencerna.

Mbah Tamin duduk di teras rumah reyot itu, suasana di depan mereka, hanya, gelap, gelapnya hutan, dan suara binatang malam, benar-benar mencekam.

Sri dan Erna berdiri mematung di samping belakang Mbah Tamin, mereka menunggu, sampai.

Baca Juga: Menteri Teten Apresiasi Slankers Berkoperasi Dukung Penciptaan Sejuta Wirausaha

Mbah Tamin menunjuk sesuatu di antara pepohonan, “Awakmu isok ndelok iku? (Kamu bisa melihat itu),”

“Nopo to Mbah (Lihat apa Kek),” jawab Sri.

“Mrene,” kata Mbah Tamin yang kemudian menempelkan jarinya, menekan mata Sri, tekanan, serupa pijatan itu, membuat penglihatan Sri memudar.

Halaman:

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X