Masih dibalut rasa penasaran dan ketakutan, tiba-tiba Widya masuk ke pawon, matanya tajam menatap Nur.
“Nyapo Wid awakmu nang kene (Ada apa Wid kamu ke sini),”
Widya berujar, “Ojok diterusno (jangan diteruskan),” tapi suaranya berat, gaya bicaranya beda, khas Jawa sekali, Nur tidak mengerti apa yang Widya ucapkan.
Nur hanya memahami beberapa kata, “salah”, “tumbal”, dan “nyawa” itu pun tidak begitu jelas terdengar.
Baca Juga: Piala Thomas 2022: Indonesia Hadapi China di Perempat Final
Selain itu, setiap melihat Nur, Widya terus menunjukkan ekpresi sungkan. Seperti anak yang hormat kepada orang tuanya.
Hingga kalimat terakhir yang diucapkan Widya, begitu jelas terdengar di telinga Nur, tapi dalam logat Jawa, “Kamu bisa pulang dengan selamat, saya yang jamin,”
Nur membereskan isi tas Ayu, lalu mengembalikan ke tempatnya, dilihatnya Widya dan Ayu masih tertidur lelap.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Potensi Kuliner Nusantara yang Bertumbuh Pesat
Nur bertekad untuk ketemu Bima, minta penjelasan sejelas-jelasnya, besok!
Nur sadar, bahwa tempat ini sudah menolak mereka semua.*