“Ayo ndang adus, gentian, aku sing gok jobo (ayo cepat mandi, gantian biar aku yang jaga di luar),” kata Nur.
Widya sudah ragu, melihat samping bilik ada sesajen, Widya tidak tahu apa harus cerita ke Nur soal ini.
Widya akhirnya bergegas masuk bilik untuk mandi.
Bagian dalam bilik sangat lembab, kayu di bagian dalamnya berlumut hitam, di depan Widya ada kendi besar yang setengah airnya sudah terpakai.
Baca Juga: Cerita Misteri Tinggal di Kamar Kos Gratis, Ternyata Ada Hantu Perempuan dan Ini yang Terjadi ....
Gayung batok kepala dengan gagang kayu jati tergantung di dinding bilik.
Widya mulai membuka bajunya perlahan.
Masih terbayang nyanyian kidung tadi, Widya mencuri pandang dan sadar bahwa ia tidak sendiri.
Seperti ada sosok yang melihat dan mengamatinya dari ujung rambut hingga ujung kaki, sosok itu seperti wajah seorang wanita yang cantik jelita.
Widya tidak tahu siapa pemilik wajah itu.
Widya berdiri di depan kendi, pakaiannya sudah tertanggal, ia raih air pertamanya untuk membasuh badan, dingin air membilas badannya.
Sunyi sepi, Nur tidak bersuara di luar bilik, memberikan sensasi kesendirian yang membuat bulu kuduk merinding.
Setiap siraman air di kepala membuat Widya memejamkan mata dan setiap ia pejamkan mata, terbayang wajah cantik nan jelita itu sedang tersenyum memandanginya.
Baca Juga: Tren Merpati Kolong, Saat Hobi Menghasilkan Rupiah