film

Simbol Bintang Dicibir Netizen Mirip Captain Marvel, Hanung: Identitas Gatotkaca Itu Sayap, Kumis dan Bintang

Kamis, 24 Februari 2022 | 09:15 WIB
Karakter Gatotkaca dalam (instagram.com/satriadewa.studio)

JAKARTA, harianmerapi.com - Sutradara film "Satria Dewa Gatotkaca" Hanung Bramantyo mengatakan simbol bintang yang tersemat pada pakaian Gatotkaca telah menjadi ciri khas tokoh wayang itu sejak lama dan bukan eksklusif milik Marvel.

Sebelumnya, simbol bintang dalam film "Satria Dewa Gatotkaca" menjadi bahan perdebatan warganet di media sosial. Mereka menyebut simbol tersebut mirip dengan Captain Marvel.

Hanung menegaskan pihaknya hanya mereproduksi apa yang sudah dimiliki oleh karakter Gatotkaca dalam pewayangan.

Baca Juga: Syarat Jual Tanah Harus Ikut Iuran BPJS, Hotman Paris: Mahal Banget

"Buat saya, fans-nya Marvel boleh saja mengklaim bahwa itu adalah logonya Marvel. Tetapi yang namanya bintang itu bisa milik siapapun. Apalagi pada saat saya membuat film 'Gatotkaca', bintang itu sudah menjadi simbolnya Gatotkaca. Umurnya sudah lama sekali," kata Hanung saat dihubungi ANTARA, Rabu (23/2/2022).

Ia menjelaskan setidaknya terdapat tiga ciri khas Gatotkaca yang tidak pernah hilang meskipun telah direproduksi berkali-kali dan selalu berkembang sesuai zaman, antara lain sayap, kumis, dan bintang. Menurut Hanung, dirinya bersama Dewa Satria Studio tidak menghilangkan ketiga ciri khas tersebut.

"Kami memutuskan untuk menggunakan bintang segi delapan. Tapi bahwa bintang itu mengambil dari Captain Marvel atau dari apa, tidak. Kami memang menggunakan simbolnya Gatotkaca. Takutnya kalau kami menghilangkan itu, identitas Gatotkacanya hilang dan saya diprotes sama fans-nya wayang Gatotkaca," kata Hanung.

Baca Juga: Prambanan Jazz Festival Tahun ini Diharapkan Bisa Dilaksanakan secara Offline

Ia menilai bahwa dunia hiburan mirip dengan dunia politik. Hanung mengutip perkataan Winston Churchill yang menyebutkan sejarah bisa ditulis oleh para pemenang. Menurutnya, analogi tersebut juga terjadi pada dunia hiburan.

"Dunia hiburan itu sama seperti politik bahwa siapa yang punya follower banyak, itu yang menang. Marvel kan follower-nya sudah banyak. (Di dunia) hiburan kan siapapun yang punya follower banyak, dia berkuasa," ujarnya.

Bagi Hanung, seni wayang bukan sekadar dilihat dari bentuknya saja, melainkan yang lebih penting adalah nilai-nilai kehidupan manusia yang tecermin di dalamnya, termasuk tentang bagaimana hubungan antartokoh wayang.

Baca Juga: Mitra Driver Lebih Hemat Hingga Rp 700 Ribu Perbulan, Gojek Komitmen Sediakan Motor Ojek Listrik

"Wayang itu lahir karena nilainya bagus banget, nilai-nilai falsafah yang sangat berpengaruh pada hidup manusia," tuturnya.

Ia berharap nantinya film "Satria Dewa: Gatotkaca" menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Harapan tersebut, menurutnya, juga paling tidak tersimpan dalam benak pecinta Marvel dan DC.

Halaman:

Tags

Terkini