film

Peringati 20 Tahun Bencana Tsunami Aceh, Film Dokumenter SMONG Aceh Diputar Perdana di JAFF 2024

Jumat, 6 Desember 2024 | 14:45 WIB
Penayangan perdana SMONG Aceh di gelaran JAFF 2024. (Wahyu Turi K)

HARIAN MERAPI - Film dokumenter bertajuk ‘SMONG Aceh’, produksi Cinesurya, Rumah Dokumenter dan Christine Hakim Film, terpilih sebagai Official Selection dan tayang perdana secara terbatas di ajang film internasional Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024.

SMONG Aceh merupakan kilas balik bagaimana bencana tsunami menghempas pesisir terbarat Indonesia 20 tahun lalu dan menelan korban lebih dari 200 ribu jiwa. Gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern Indonesia.

Sutradara SMONG Aceh, Tonny Trimarsanto mengatakan, dari aspek storytelling, SMONG Aceh berkisah melalui perspektif dan pengalaman dua orang asli Aceh yaitu Sharina dan Juman, yang sama-sama bermimpi untuk bisa memastikan bahwa generasi anak cucu kita aman dari tsunami.

Baca Juga: Aksi Begal Payudara di Tegalrejo Yogyakarta Viral di Medsos, Polisi Minta Korban Segera Lapor

Sharina adalah penduduk Banda Aceh yang selamat dari tsunami 2004, derita kehilangan seluruh keluarga dan teman membuatnya mengabdikan diri untuk belajar, melakukan riset dan membuat program untuk mengedukasi anak-anak untuk paham tentang bencana alam dan tsunami.

Sedangkan Juman, musisi tradisional Aceh asal Simeulue, rajin berkeliling pasar dan gerai kopi memainkan nandong, mensenandungkan kisah tentang bahaya tsunami melalui seni.

Dari aspek akademis dan sains, film dokumenter ini juga mengangkat testimoni dari peneliti, pengamat dan pemuka masyarakat.

Film ini juga mengulas hasil temuan riset OceanX di leg 1 pada Mei tahun ini yang berfokus kepada megathrust dan tsunami.

Baca Juga: BRI raih 2 penghargaan di ajang bergengsi The 15th IICD Corporate Governance Award berkat keunggulan di bidang tata kelola

“Istilah ‘smong’, yang dalam bahasa asli Simeuleu berarti tsunami atau bencana, berakar dari pengetahuan lokal dan memainkan peran penting dalam menyelamatkan ribuan nyawa ketika tsunami terjadi di 2004," jelas Tonny.

"Ini menunjukkan betapa berharganya kearifan lokal dalam kesiapsiagaan bencana, dan wawasan budaya lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi ini sangat perlu diintegrasikan ke dalam edukasi publik secara nasional," lanjutnya.

Salah satu produser SMONG Aceh, Christine Hakim mengatakan bahwa tragedi di Aceh penting untuk didokumentasikan agar peringatan 20 tahun ini masyarakat bisa belajar untuk bertahan dalam menghadapi bencana.

Baca Juga: Tol Segmen Klaten-Prambanan Dibuka Secara Fungsional pada 20 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025

Pasca bencana, ketahanan dan semangat kebersamaan masyarakat Aceh telah mendorong revitalisasi ekonomi dan budaya lokal mereka yang terlihat setelah dua dekade sejak bencana.

Halaman:

Tags

Terkini