film

Film karya mahasiswa raih penghargaan dalam ajang BISFF 2023, salah satunya Dusner dari MM Kine Klub UMY

Kamis, 28 September 2023 | 09:30 WIB
Film Dusner dari MM Kine Klub UMY berhasil meraih penghargaan di ‘Bandung International Student Film Festival’(BISFF) 2023. (Foto: Dok. UMY)



HARIAN MERAPI – Puncak acara kompetisi film bergengi tingkat internasional, ‘Bandung International Student Film Festival’(BISFF) 2023 sukses digelar, baru-baru ini.

Salah satu rangkaian acaranya, pemberian penghargaan bagi pemenang nominasi dari masing-masing kategori. Sejumlah film karya mahasiswa asal dalam dan luar negeri berhasil meraih penghargaan BISFF 2023.

Adapun yang memperoleh penghargaan BISFF 2023, antara lain film berjudul Dusner dari Multimedia Kine Klub (MM Kine Klub) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai pemenang film fiksi pendek nasional.

Ada lagi film berjudul Clorinated Prison dari Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pemenang film dokumenter pendek internasional. Sedangkan Dopamine Junky dari Victorian College Australia juara kategori film animasi internasional.

Lain halnya dengan film berjudul Hedgehog juga dari Victorian College Australia berhasil menjadi juara kategori film pendek internasional.

Menurut sutradara Dusner, Yusuf Hayy, ia datang dalam puncak acara BISFF 2023 dengan dua dosen Ilmu Komunikasi UMY, Muhammad Muttaqien SI Kom MSn dan Budi Dwi Arifianto SSn MSn. Ada pula sejumlah kru dari MM Kine Klub UMY.

“Dusner kembali meraih penghargaan karena peran banyak pihak, terutama semua kru MM Kine Klub UMY, pihak kampus, dosen pembina kami, dan semua rekan yang terlibat dalam film Dusner,” urainya.

Dijelaskan Yusuf, pada tahun lalu Dusner berhasil meraih Juara 1 pada Festival Film Pendek Berbahasa Daerah. Sebagai penyelenggaranya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek RI.

"Kami sangat berharap pula Dusner akan bermanfaat bagi semua orang sebagai media pembelajaran,” jelas Yusuf, mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam (KPI FAI) UMY.

Ditambahkan, Dusner adalah film yang memiliki latar belakang kisah perjalanan dua orang mahasiswa yang sedang menelusuri hutan di Papua.

Keduanya memiliki tujuan akhir menemukan seorang dukun yang merupakan penutur terakhir bahasa Dusner. Kemampuan dukun ini dibutuhkan guna uji coba kolaborasi aplikasi kamus online dengan bahasa tersebut.

“Namun, di tengah perjalanan, kedua mahasiswa tersebut dihadapkan dengan berbagai konflik batin dan rintangan lainnya,” beber Yusuf.

Sementara itu M Muttaqien sebagai dosen pembimbing dan executive producer Dusner menjelaskan, meski diproduksi pada 2022, tapi Dusner masih terus bisa berjumpa dengan penontonnya.

“Hal seperti ini merupakan sebuah capaian yang diinginkan dari semua pembuat karya film,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini