Di sisi visual, BikinKlips menghadirkan sentuhan kreatif yang memperkuat identitas album, didukung oleh karya ilustrasi dari Narayuda sebagai pembuat artwork. Untuk urusan lisensi musik, proyek ini terdaftar melalui Wahana Musik Indonesia (WAMI).
Mini album Sosobatan dipayungi oleh Senada Digital Records sebagai label, dengan Napakboemi Cipta Nada berperan sebagai publisher. Distribusi musiknya dilakukan melalui PasarLagu dan The Orchard, memastikan karya ini menjangkau pendengar yang lebih luas.
Sebagai penutup dari rangkaian proses kreatif, Napakboemi Panca Senada hadir sebagai produser eksekutif yang mengawal visi album hingga menjadi sebuah karya utuh.
Dengan kolaborasi yang kaya dan penuh dedikasi, Sosobatan tidak hanya menjadi rilisan musik. Tetapi album tersebut juga sebuah persembahan artistik yang digarap dengan sepenuh hati.
Melalui peluncuran Sosobatan, Aisha Kamila tidak hanya menunjukkan kualitas musikalitasnya sebagai penyanyi muda, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam pelestarian bahasa dan budaya Sunda melalui musik.
Dengan kreativitas dan keberaniannya menggabungkan musik tradisional dengan genre populer, Aisha berharap bisa menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal. (Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli) *